Langkah ini dapat memberikan dorongan signifikan terhadap permintaan kendaraan listrik bersama dengan rencana stimulus yang lebih luas yang mencakup pajak untuk pemilikan kendaraan pembakaran konvensional dan subsidi 6.000 euro bagi kendaraan listrik.
Pengumuman Jerman mengikuti rencana Prancis untuk meningkatkan penjualan mobil listrik yang diumumkan minggu lalu oleh Presiden Macron.
Ini adalah komitmen yang sangat jelas untuk kendaraan bertenaga baterai dan menetapkan mobilitas listrik sebagai teknologi masa depan, "spesialis penyimpanan energi The Mobility House, yang investornya termasuk Daimler, dan aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi, mengatakan.
Baca juga: Volkswagen akan luncurkan stasiun pengisian daya "mobile" untuk mobil listrik
Baca juga: Hoaks seputar pengisian daya kendaraan listrik
"Secara internasional ini menempatkan Jerman dalam kelompok pendukung kendaraan listrik baterai terkemuka," kata mereka sebagaimana dilaporkan Reuters, dikutip Minggu.
Sebagai bagian dari stimulus pemerintah, 2,5 miliar euro akan dihabiskan untuk produksi sel baterai dan infrastruktur pengisian, bidang di mana perusahaan minyak utama, utilitas dan pembuat mobil, termasuk Shell, Engie, dan Tesla, berlomba-lomba untuk mendominasi.
Permintaan pelanggan untuk mobil listrik telah dibatasi oleh kekhawatiran tentang jangkauan operasi kendaraan yang terbatas.
Di Jerman, mobil listrik hanya mengambil porsi 1,8 persen dari registrasi mobil penumpang baru tahun lalu, dengan mobil diesel dan bensin masing-masing menyumbang 32 persen dan 59,2 persen.
Baca juga: Shell buka gerai pengisian daya listrik pertama di Asia Tenggara
Baca juga: Tesla perkenalkan V3 Supercharging, 50 persen lebih cepat
Baca juga: VW punya teknologi robot pengisian mobil listrik di AS
Pewarta: Suryanto
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020