Ketua produsen otomotif asal Jepang itu, Osamu Suzuki berpendapat upaya tersebut merupakan salah satu strategi guna mempertahankan kontrol di India yang juga salah satu pasar mobil terbesar di dunia.
Suzuki adalah merek teratas di India. Anak perusahaan lokalnya, Maruti Suzuki India saat ini memiliki sekitar 3.000 diler, menjual 1,72 juta unit pada Maret 2019, dan diklaim merupakan setengah bagian dari segmen mobil penumpang di India.
Baca juga: Suzuki Club Reaksi Cepat bantu evakuasi banjir Bekasi
Baca juga: New Carry dorong peningkatan pangsa pasar Suzuki
Penjualan mengalami stagnasi dalam beberapa bulan terakhir di tengah perlambatan ekonomi India, tetapi Osamu mengatakan akan lebih banyak diler yang didirikan di pinggiran kota untuk memenuhi permintaan potensial.
"Populasi India adalah sekitar 10 kali (dari Jepang), sehingga kita perlu memiliki sekitar 9.000 dealer di sana," kata Suzuki.
Ketua Suzuki menyatakan keyakinannya pada kapasitas produksi unit, yang dijadwalkan untuk memperkuat pabriknya di Gujarat bagian barat.
Baca juga: Suzuki tambah varian Luxury untuk New Carry
Baca juga: Tiga keunggulan Suzuki XL7
Menghadapi tantangan baru dari industri untuk mengadopsi teknologi yang lebih maju, Suzuki menandatangani perjanjian komprehensif dengan Toyota Motor Corp. pada 2017.
Suzuki mengatakan dia "sangat berterima kasih" atas kerja sama teknis dengan Toyota.
Suzuki, yang telah memimpin pembuatan mobil selama lebih dari 40 tahun, juga menunjukkan bahwa pensiun adalah hal terjauh dari pikirannya.
"Saya berniat untuk berkontribusi kepada masyarakat dengan bekerja untuk seluruh hidup saya," kata dia.
Baca juga: Respon pasar Suzuki XL 7 positif pada bulan pertama
Baca juga: Deretan armada niaga terbaru di Giicomvec 2020
Baca juga: Suzuki Jimny bakal diproduksi di India?
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020