Jakarta (ANTARA) - Perusahaan mobil listrik Amerika, Tesla, akan menggunakan baterai dari pabrikan China Contemporary Amperex Technology Co. Limited (CATL), setelah kedua perusahaan meneken perjanjian kerja sama pada Senin.

Dilansir Reuters hari ini, Tesla menyatakan bahwa volume pembelian unit baterai dari CATL digunakan untuk mencukupi produksi mobil pada periode Juli 2020 hingga Juni 2022, atau sesuai kebutuhan dan tidak terikat jumlah.

Baca juga: Tesla kembangkan baterai mobil yang tahan hingga 1,6 juta km

Baca juga: "Gigafactory" Jerman akan lahirkan setengah juta Tesla


CATL juga mengatakan, berdasarkan perjanjian kerja sama itu, Tesla tidak dikenakan pembatasan pembelian baterai. Artinya, CATL akan menyuplai berapa pun jumlah baterai yang diperlukan oleh perusahaan mobil listrik itu.

Namun, CATL bukanlah satu-satunya pemasok baterai untuk Tesla.

Perusahaan yang dipimpin Elon Musk itu sudah menjalin kerja sama penggunaan baterai dengan Panasonic Jepang dan LG dari Korea Selatan.

Baterai CATL akan digunakan pada unit Tesla yang diproduksi di Gigafactory Shanghai, demikian Reuters.

Baca juga: Tesla percepat produksi "crossover" Model Y

Baca juga: Tesla mulai jual "charger" mobil listrik generasi tiga untuk di rumah

Baca juga: Tesla mulai kirim Model 3 yang dibangun di China
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2020