"Kita sudah ada tiga motor listrik dari E-Metropolis, 2.O, dan Ludix, semua sudah diperkenalkan di EICMA," ungkap Satya kepada awak media saat peluncuran warna baru untuk Django di Cipete, Jakarta, Jumat (18/10).
Menurutnya, jika kendaraan itu dibawa ke Indonesia, Peugeot akan menghadapi tantangan yang luar biasa, lantaran adanya peraturan baru pada 2020 di mana komponen lokal kendaraan listrik harus mencapai 40 persen.
"Peraturan yang baru nomor 55 tahun 2019 itu menyatakan iya boleh CBU (completely built up), namun lokal konten tahun 2020 harus sudah 40 persen. Itu tantangan luar biasa untuk kami," kata Satya.
Lebih lanjut ia mengatakan peraturan tersebut sudah tepat, meski berat. Bahkan 2024, disyaratkan tingkat komponen dalam negeri sudah harus mencapai 60 persen dan 80 persen pada 2026 hingga seterusnya.
"Karena kalau tidak ada komponen lokal produsennya di sini, bagaimana mau achieve di angka 40 persen. Jadi sebenarnya itu dulu yang harus dilihat. Jadi komponen harus siap di Indonesia," ujarnya.
Satya juga menambahkan, hal lainnya yang paling penting untuk kendaraan listrik adalah baterai.
"Jika baterai sudah siap, habis itu penggeraknya sebenarnya peralihan dari motor bensin ke listrik tidak rumit karena baterai terus ada power control management sistem sama sudah modular (menempel di roda)," demikian Satya.
Baca juga: Peugeot hadirkan warna baru untuk Django di flagship store barunya
Baca juga: Peugeot segarkan van Partner Crew
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2019