Mobil yang diklaim sebagai Porsche pertama, sembilan tahun sebelum perusahaan itu terbentuk, semestinya dibuka dengan harga pembuka 13 juta dolar AS (Rp185,1 miliar) namun pihak lelang salah menyebutkannya menjadi 30 juta dolar (Rp427,3 miliar).
Baca juga: Aston Martin khusus untuk James Bond akan dilelang
"Ketika mereka menyebutkan 30 juta untuk memulai, saya pikir itu harga awal yang cukup tinggi," David Lee, kolektor mobil dan pengusaha dari Los Angeles dilansir New York Times, Senin (19/8).
"...dan tidak menyebutkan angka belasan dengan baik. Apakah dia benar-benar mengatakan 30 (thirty) atau 13 (thirteen)?" katanya.
Peserta lelang pun bingung, apakah hal itu merupakan kesalahan aksen bicara juru lelang, kesalahan pada tampilan layar, atau keduanya.
Tidak hanya soal harga pembuka, peserta lelang juga dihadapkan dengan tingginya harga kelipatan pada setiap tawaran, semestinya 1 juta dolar AS menjadi 10 juta AS.
Suasana penawaran dalam lelang pun menjadi tak terkendali, harga pembuka 30 juta dolar ditawar dengan tambahan kelipatan 10 juta dolar hingga mencapai 70 juta dolar. Peserta lelang pun terlihat tegang, beberapa juga menggerutu karena kesal dengan tingginya harga, sebelum menyadari adanya kesalahan harga.
Harga itu bahkan jauh lebih tinggi dari rekor harga 48,4 juta dolar untuk Ferrari 250 GTO 1962 yang dilelang di Sotheby tahun lalu.
Setelah itu, pihak Sotheby memberikan pernyataan bahwa kesalahan ada pada layar. Namun mobil itu batal terjual kendati penyelenggara tetap akan melelang mobil itu.
"Ketika penawaran dibuka untuk Tipe 64, kenaikan harga secara keliru ditampilkan di layar, menyebabkan kebingungan yang tidak menguntungkan di ruangan itu," kata Sotheby.
Baca juga: Porsche karatan ini dilelang, harganya ditaksir Rp2,2 miliar
Baca juga: Debut Porsche Taycan dipercepat
Baca juga: Alpine A110S ternyata lebih mahal dari Porsche Cayman
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019