Jakarta (ANTARA News) - PT. Tata Motors Indonesia akan membantu tiga kegiatan sosial dalam program bernama Inspiraksi.

Program yang merupakan bagian dari company social responsibility (CSR) Tata tersebut diluncurkan Juni tahun lalu dan selama kurun waktu tersebut mereka menerima berbagai usul dari masyarakat untuk kegiatan sosial.

Tata Motors dalam siaran pers menjelaskan program tersebut dilaksanakan bersama Dompet Dhuafa sebagai penyalur dana bantuan, di bawah bimbingan Kedutaan Besar India di Jakarta dan Baramulti Sukses Sarana sebagai partner.

Program Inspiraksi, dengan moto "Hati Tergerak Tangan bergerak", dilakukan melalui media sosial Facebook Tata Motors Indonesia.

Dalam menentukan pihak yang perlu diberikan bantuan, Tata Motors Indonesa berinteraksi terlebih dahulu dengan anggota Facebook Tata Motors Indonesia.

"Perbedaan Inspiraksi dengan program CSR yang lain adalah Inspiraksi menampung inspirasi langsung dari sahabat Tata Motors di Facebook dalam menentukan sosok yang paling inspiratif dan proyek sosial  yang perlu dibantu pendanaannya," ujar Biswadev Sengupta, pimpinan Tata di Indonesia.

Dari hasil ratusan saran dan inspirasi solusi di media social Facebook, terplih tiga proyek sosial untuk pelaksanaan tahap I.

Tiga program sosial dengan sosok inspiratif masing-masing adalah "Desa Penebar Kecerdasan" oleh Muhammad Fauzi, "Kampung Sahabat Desain Grafis" oleh Solehuddin dan "Sekolah Rakyat Untuk Sumbawa Barat" oleh Sri Astuti.

"Desa Penebar Kecerdasan" menampilkan Muhammad Fauzi, penjual jamu yang mendirikan pusat belajar desa dengan mengumpulkan buku-buku sumbangan.

Fauzi juga menyediakan internet untuk warga desa dan semua biaya berlangganan internet ia dapatkan dari hasil berjualan jamu.

"Kampung Sahabat Desain Grafis" menampilkan Solehudin, tukang sablon mug (gelas keramik) dan spanduk yang selama ini mendorong warga agar belajar desain grafis dan bercita-cita mendirikan balai pelatihan.

"Sekolah Rakyat Untuk Sumbawa Barat" menampilkan Sri Astuti,sarjana Universitas Mataram yang menjadi penyuluh pendidikan dan mengajar secara gratis untuk warga desa yang tidak mampu.

Sri, yang pernah sakit polio, menempuh puluhan kilometer dengan andong kuda demi membagikan seragam dari donatur untuk para anak didiknya.
Pewarta: Aditia Maruli Radja
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014