Hal itu sejalan dengan penerimaan kas yang menunjukkan pertumbuhan tahunan yang kuat sebesar 46 persen, dibandingkan tahun 2017.
"2018 telah menjadi tahun yang menarik bagi iCar Asia dan kami telah meletakkan pondasi yang kuat dalam bisnis kami untuk mendorong pertumbuhan lebih lanjut pada 2019," kata CEO iCar Asia, Hamish Stone, dalam keterangan tertulisnya, Senin (11/3) malam.
Pada tahun 2018, dua dari tiga negara lokasi iCar beroperasi mencapai tonggak finansial yang signifikan dengan meraih keuntungan.
Malaysia menjadi bisnis pertama yang mendapatkan EBITDA dan arus kas keuangan positif pada September 2018, serta mempertahankan kinerja pada kuartal keempat 2018 dengan tingkat keuntungan penuh pertama di kuartal tersebut.
Thailand mengikuti dengan mendapat EBITDA dan arus kas positif (keuangan) pada Desember 2018. Dengan pencapaian tonggak sejarah di dua negara itu, ditambah peningkatan kinerja keuangan untuk Indonesia, iCar Asia tetap berada di jalur untuk meraih titik
impas EBITDA pada akhir tahun 2019.
"Kami sangat bangga dengan bisnis Malaysia dan Thailand yang telah menjadi EBITDA dan arus kas positif (keuangan) sesuai pedoman kami pada 2018. Ini adalah bukti untuk menunjukkan bahwa Grup berada dalam posisi yang baik untuk mencapai titik impas pada
akhir 2019," kata Hamish Stone.
Pertumbuhan pendapatan dan penerimaan kas yang kuat didukung serangkaian pencapaian operasional antara lain, audiens tumbuh 34 persen menjadi hampir 12 juta pengunjung per bulan, serta jumlah leads yang dihasilkan meningkat 12 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Adapun bisnis iCar Asia di Indonesia memiliki tahun yang transformatif karena berkembangnya strategi monetisasi dengan pertumbuhan yang kuat dalam jumlah diler berbayar menyusul diperkenalkannya produk iklan berlangganan pada September 2018.
Hal itu ikut melanjutkan tren pertumbuhan yang kuat dengan pendapatan yang meningkat 58 persen dibandingkan 2017 menjadi 1,15juta dolar AS karena perusahaan berkembang lebih jauh berkat strategi monetisasi.
Kerugian EBITDA 2018 berkurang sebesar 11 persen dibandingkan 2017 menjadi 3,40 juta dolar AS dengan lebih dari 100 persen peningkatan pendapatan membuat pengurangan kerugian karena biaya yang berkurang.
Rata-rata pengunjung bulanan dan jumlah leads meningkat kuat dengan masing-masing bertumbuh sebesar 32 persen dan 16 persen pada tahun 2018, yang membantu memberikan pertumbuhan jumlah diler berbayar dalam sebulan guna mempromosikan produk mereka. Jumlah itu naik 11 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca juga: iCar Asia klaim pertumbuhan pendapatan 87 persen di Indonesia
Baca juga: iCAR Asia luncurkan Brand's Choice Awards
Baca juga: iCar Asia lengkapi aplikasinya dengan chat
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019