"Pekan lalu, Hyundai telah menandatangani perjanjian awal dengan pemasok gas industri Prancis, Air Liquide, perusahaan fasilitas pengisian hidrogen Norwegia Nel. Pembuat truk hidrogen Nikola Corp, perusahaan minyak dan gas yang berbasis di Belanda, Royal Dutch Shell Plc, dan Toyota Motor Corp," kata Hyundai sebagaimana dilaporkan Yonhap, dikutip Selasa.
Upaya bersama ini bertujuan untuk menciptakan teknologi pengisian daya yang diterima secara universal untuk bus dan truk yang menggunakan bahan bakar hidrogen.
Keenam perusahaan konsorsium tersebut akan berencana untuk mengembangkan komponen-komponen utama untuk fasilitas pengisian FCEV dan teknologi pengisian 700-bar dengan tekanan tinggi yang diperlukan untuk kendaraan komersial.
Baca juga: Hyundai akan terapkan kontrol mobil via smartphone
Baca juga: Hyundai dan Kia tarik 534.000 kendaraan karena risiko kebakaran mesin
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2019