Jakarta (ANTARA) - Ketua asosiasi industri mobil Jerman (VDA) jelang Geneva Motor Show mengatakan bahwa industri mobil di negara itu akan menginvestasikan hampir 60 miliar euro (setara dengan Rp963 triliun) selama tiga tahun ke depan untuk mobil listrik dan kendaraan otonom.

"Kami akan menginvestasikan lebih dari 40 miliar euro dalam mobilitas listrik selama tiga tahun ke depan, dan 18 miliar euro lainnya akan diinvestasikan dalam digitalisasi dan kemudi otomotis serta terhubung," kata presiden VDA, Bernhard Mattes, dilaporkan Reuters, dikutip Minggu.

"Kisaran model mobil listrik dari pabrikan Jerman nantinya akan berlipat tiga kali lebih banyak, yaitu menjadi sekitar 100 pada periode tersebut," tambahnya.

Baca juga: Volkswagen gelontorkan investasi Rp734 triliun demi mobil listrik

Geneva International Motor Show, tempat pabrikan memamerkan model dan konsep terbaru mereka, berlangsung dari 7 hingga 17 Maret.

"Peningkatan mobilitas listrik akan datang di Eropa. Tanpa itu, target CO2 UE tidak dapat tercapai pada tahun 2030," tambahnya, menyerukan apa yang disebutnya kondisi peraturan yang sesuai di seluruh Eropa.

Jerman, bersama-sama dengan beberapa ekonomi besar Eropa lainnya, diatur untuk memiliki pangsa kendaraan listrik yang jauh lebih tinggi di antara registrasi mobil baru dari rata-rata di Uni Eropa, katanya.

Infrastruktur pengisian untuk mobil listrik harus diperluas dan insentif ditawarkan kepada pembeli mobil elektronik.

Baca juga: Volvo Polestar 2 digadang-gadang bakal saingi Tesla Model 3

Baca juga: Volkswagen bisa bikin 15 juta mobil listrik dalam beberapa tahun ke depan
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2019