"Pembeli head unit android meningkat hampir 100 persen sejak awal kemunculannya di pasar nasional sejak September tahun lalu," kata pemilik Toko Perdana Audio, Charles Marpaung ditemui Antara, Senin.
Pada September 2018, penjualan head unit android rata-rata mencapai dua unit per pekan, kata dia, kini jumlah penjualannya bisa mencapai empat unit per pekan.
Menurut dia, semakin banyak orang memilih perangkat hiburan layar sentuh model terbaru itu karena fitur-fitur yang ditawarkan lebih bervariasi dan mudah diakses.
"Dengan head unit android konsumen seperti mengoperasikan telepon pintar mereka," kata Charles.
Sepakat dengan Charles, seorang pedagang peranti audio video lainnya di sentra onderdil mobil Atrium Senen Arif Murahman mengatakan, head unit android semakin mengambil hati pasar otomotif di Indonesia, khususnya Jakarta.
Menurut dia, segmen pengemudi taksi berbasis daring juga berkontribusi terhadap tingginya penjualan head unit android.
"Semakin tegasnya polisi dalam menilang pengguna telepon pintar sebagai petunjuk arah saat berkendara membuat banyak kalangan pengemudi taksi online membeli head unit android," kata Arif.
Seperti halnya telepon pintar, lanjut dia, head unit android bisa digunakan untuk mencari lokasi dengan fitur global positioning system (GPS) sekaligus menghubungi orang lain baik melalui sambungan telepon maupun pesan singkat.
Dia mengatakan, saat ini produk-produk head unit android yang ada di pasaran berasal impor dari China.
"Tidak menutup kemungkinan, produk dari negara lain masuk ke Indonesia mengingat tren penjualan yang positif ini," kata Arif.
(Penulis: Peserta Susdape XIX/Aditya Pradana Putra)
Baca juga: Pioneer Indonesia rilis head unit AVH-A215BT
Baca juga: Fitur keamanan "Sentry Mode" Tesla, hidupkan audio bikin panik pencuri
Baca juga: Sepaket audio mobil cukup Rp800 ribuan
Pewarta: Antara
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2019