"Pertama ekspornya tinggi, yang kedua investasinya juga besar, dan yang ketiga juga karena local contentnya mencapai 93-94 persen, ini jumlah yang sangat besar," kata Presiden dalam sambutannya di PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing, Pulogadung, Jakarta pada Senin.
Presiden berharap Yamaha dapat membicarakan hambatan yang masih terjadi dan potensi pengembangan usaha.
"Saya ingin nanti mendengar rencana-rencana ke depan PT Yamaha seperti apa, target ekspor kemudian negara-negara mana yang memerlukan penetrasi lebih besar lagi," ujar Jokowi.
Selain itu, Presiden berharap Yamaha menambah jumlah investasinya di Indonesia.
Presiden juga menjelaskan pelaku usaha untuk membicarakan hambatan-hambatan yang masih ada di Indonesia.
"Saya ga mau masih ada hambatan-hambatan misalnya urusan perizinan masih lama. Sampaikan ke menteri," tegas Presiden.
Menurut data PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing, ekspor sepeda motor pada 2018 mencapai 338 ribu unit dan 5,3 juta CKD set atau naik 14,7 kali dari tahun 2014. Jumlah ekspor tersebut sebesar 25 persen dari produksi Yamaha di Indonesia .
Presiden Jokowi juga bersantap siang bersama ratusan karyawan PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing saat kunjungan ke produsen motor roda dua itu.
Menu yang menjadi santapan Presiden bersama para karyawan pada Senin siang di kantin itu yakni nasi putih, sate ayam, kering kentang, dan tempe bacem.
Sekitar 700 karyawan perusahaan sepeda motor itu turut dalam makan siang bersama Presiden di ruangan sederhana dengan meja bertaplak putih dan bangku makan terjajar rapi dilengkapi kipas angin gantung.
Sejumlah pejabat yang mendampingi Presiden dalam acara itu yakni Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Baca juga: Presiden dorong ekspor produk otomotif
Baca juga: Menperin: industri sepeda motor signifikan sumbang ekspor
Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018