Berdasarkan data penjualan dan ekspor AISI, peningkatan persentase ekspor kendaraan roda mencapai hampir 900 persen pada periode tahun 2014 sebanyak 41.746 kendaraan hingga menjelang akhir 2016 yang hampir mencapai 400ribu kendaraan.
Untuk itu, AISI tidak ingin berpuas diri dengan mencanangkan target peningkatan ekspor sebesar 10 persen pada tahun 2017.
"Ekspornya cukup baik. Pasar ekspor meningkat. Pertambahannya bisa mencapai 10 persen (tahun depan)," kata Gunadi Sindhuwinata di Jakarta, Kamis.
"Pada September 2016 sudah mencapai 300ribu unit (ekspor), menjelang akhir tahun mendekati 400ribuan unit," lanjut dia. "Padahal pada 2014 baru 41ribu dan naik menjadi 400ribu."
Gunadi menjelaskan, meningkatnya pasar ekspor dikarenakan minat konsumen dari negara lain, terutama dari Eropa, yang membutuhkan motor dengan ukuran kecil untuk keperluan mobilitas ringkas sehari-hari.
"Ini tren baru pengguna sepeda motor yang menjadi rasional. Untuk kegiatan yang dekat mereka pakai motor kecil atau skutik, motor besar mereka punya, tapi untuk hobi bukan untuk bekerja," ucap dia.
Gunadi menambahkan AISI menargetkan peningkatkan pasar ekspor sepeda motor mencapai 1.000 persen pada 2020, terutama pada penjualan motor-motor berukuran kecil dengan kapasitas mesin di bawah 250cc.
Ketertarikan pasar ekspor terhadap motor kecil juga terlihat di pasar domestik di mana skuter matik menguasai hingga 77persen pangsa pasar, jauh mengungguli segmen motor sport yang hanya memiliki pangsa pasar 12 persen.
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016