Sepanjang 2017, TAM menjadi pemimpin pasar (market leader) dengan penjualan kendaraan sebanyak 371.332 unit yang menyumbang 34,4 persen dari total penjualan kendaraan roda empat nasional sebanyak 1,079 juta unit.
Kepemimpinan Toyota di pasar otomotif Indonesia ditunjang produk kendaraan serbaguna kecil (Low MPV) Toyota Avanza yang terdistribusi sebanyak 116.311 unit atau rata-rata 9.693 unit per bulan pada 2017.
Namun, upaya Toyota untuk mempertahankan pangsa pasar tidak akan mudah karena segmen andalan mereka yang ditempati Avanza mendapat perlawanan ketat dari Mitsubishi Xpander.
Pada triwulan pertama tahun 2018, angka distribusi Avanza rata-rata sebanyak 7.000 unit setiap bulannya atau menurun dibandingkan tahun lalu, kendati Toyota juga memiliki amunisi baru, yaitu New Rush yang mengalami pertumbuhan penjualan.
Penjualan partai besar (wholesales) Rush dalam tiga bulan 2018 mencapai 12.000 unit, artinya pasokan ke agen penjualan rata-rata mencapai 4.000 unit per bulan, jauh lebih tinggi dibandingkan suplai Rush dalam tiga tahun terakhir, yang rata-rata 1.600-2.200 unit per bulan.
Untuk itu, Wakil Presiden Direktur PT Toyota-Astra Motor Henry Tanoto mengatakan walaupun tantangannya cukup berat, namun pihaknya yakin bisa mempertahankan pangsa pasar, seperti tahun lalu hingga akhir 2018.
"Kami berusaha bagaimana yang dicapai tahun lalu bisa dipertahankan. Tahun ini, dengan dinamika market yang ada, kami optimistis selalu," katanya, dalam sebuah perbincangan dengan wartawan pada pembukaan IIMS 2018 di JIExpo Kemayoran, Jakarta.
Baca: Toyota C-HR kelir "two tone" untuk pecinta "desain emosional"
Produk baru
Upaya Toyota untuk mempertahankan pangsa pasar pun sudah terlihat sejak awal tahun 2018, melalui empat produk baru yang diluncurkan yakni New Rush, New Yaris, New Vios dan All New C-HR.
Melalui empat produk itu, Toyota ingin memberikan hal-hal berbeda kepada konsumen melalui tampilan produk yang serba baru namun tetap mempertahankan keunggulan Value for Money. Model Rush berubah total dari pendahulunya, begitu juga dengan tampilan New Yaris yang begitu sporty dengan fitur keamanan terlengkap.
Namun Toyota masih menyimpan kekuatannya pada Avanza. Publik pun menunggu Toyota meluncurkan Avanza terbaru pada tahun ini, kendati pihak Toyota belum memastikan apakah akan meluncurkan Low MPV "sejuta umat" itu pada tahun ini.
"Kami selalu melihat perkembangan yang terjadi, kami juga melakukan survei-survei, mendengar masukan konsumen, kami memperhatikan dan mempelajari pasar itu," kata Henry Tanoto di IIMS 2018 saat ditanyai wartawan soal rencana peluncuran Avanza baru.
Baca: New Yaris tampil cerah, tarik perhatian konsumen muda
Avanza
Henry mengatakan Avanza masih menggenggam segmen konsumen yang membutuhkan kendaraan MPV fungsional. Hal itu terlihat dari wholesales (pabrik ke diler) Avanza yang masih membukukan lebih dari 7 ribu unit pada Maret 2018.
"Avanza retailnya lebih tinggi dari wholesales dalam tiga bulan ini. Jadi sebenarnya respons masyarakat terhadap Avanza masih baik. Total value-nya masih sesuai dengan kebutuhan masyarakat," katanya.
Avanza bersaing ketat di segmen Low MPV menyusul hadirnya Mitsubishi Xpander, Wuling Confero dan ditambah munculnya Suzuki Ertiga terbaru.
Menyikapi ketatnya persaingan itu, Henry menegaskan bahwa Toyota tidak akan reaktif terhadap kompetitor dengan buru-buru meluncurkan model baru.
"Kami juga punya rencana dan strategi sendiri karena kami selalu berusaha memberikan yang terbaik sesuai kebutuhan pelanggan," kata Henry.
Saat wartawan mencoba mengonfirmasi kembali terkait adanya Avanza baru pada tahun ini, Henry menjawan "Saya belum bisa kasih komentar, sabar saja."
Baca: Harapan konsumen untuk Avanza baru
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2018
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2018