Frankfurt (ANTARA News) - Pabrikan mobil mewah Jerman, Daimler, pada Kamis mengumumkan telah membukukan rekor keuntungan sepanjang 2017 berkat permintaan yang kuat pada model SUV dan truk, kendati pencapaian itu dibayangi dugaan keterkaitan perusahaan atas eskperimen emisi diesel pada monyet.

Daimler yang menaungi merek Mercedes-Benz, mengumumkan kenaikan laba bersih sebesar 24 persen menjadi 10,9 miliar euro (13,5 miliar dolar AS), dengan pendapatan naik tujuh persen menjadi 164 miliar euro, atau sesuai ekspektasi analis.

"Tenaga kerja Daimler sekali lagi berhasil memecahkan rekor yang ditetapkan pada tahun sebelumnya," kata kepala eksekutif Daimler, Dieter Zetsche, dalam sebuah pernyataan dilansir AFP.

(Baca: Produsen mobil Jerman kecam penggunaan monyet dalam studi emisi diesel)

Keuntungan operasional juga naik 14 persen menjadi 14,7 miliar euro, kata perusahaan itu, kemudian menambahkan hal itu akan menaikkan dividen ke level tertinggi sepanjang masa menjadi 3,65 euro per saham dibandingkan dengan 3,25 euro per saham pada 2016.

Ke depannya, perusahaan induk Mercedes-Benz itu mengatakan ada "sedikit" peningkatan penjualan dan pendapatan pada 2018, seiring dengan perkiraan permintaan global di industri otomotif.

"Ambisi kami tidak berubah: Daimler tetap di puncak," kata Zetsche.

Grup otomotif yang juga membuat mobil bermerek Smart, mengatakan penjualan unit naik menjadi 3,3 juta kendaraan pada tahun lalu yang didorong permintaan kuat pada SUV perkotaan Mercedes-Benz dan model E-Class, terutama di pasar China.

Adapun kendaraan Daimler model van dan truk juga menikmati pertumbuhan yang mencapai dua digit.

Kendati demikian, hasil positif itu justru datang saat Daimler diduga terlibat dalam eksperimen emisi diesel terhadap monyet di sebuah laboratorium di Amerika Serikat pada 2015.

Eksperimen yang diungkap dalam sebuah artikel di New York Times pada pekan lalu diduga didanai oleh Daimler dan raksasa otomotif Jerman lainnya, BMW dan Volkswagen, demikian AFP.
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018