Langkah itu diambil agar Toyota lebih fokus kepada model-model yang populer di pasar Jepang yang mulai menyusut.
Produsen mobil itu saat ini menawarkan sekira 62 model mobil di Jepang, termasuk Prius bermesin hibrida dan bensin, hatchback kompak Aqua, bersama sedan Premio yang kurang begitu populer.
Penjualan mobil di Jepang menurun seiring cepatnya populasi, sementara minat membeli mobil kaum muda semakin menurun.
Rencana tersebut memungkinkan Toyota memanfaatkan sumber dayanya dengan lebih baik, menurut sumber yang tidak diberi kuasa untuk mengomentari masalah tersebut dan menolak disebutkan identitasnya.
Juru bicara Toyota, Akiko Kita, mengatakan perusahaan sedang merancang sejumlah strategi untuk mempertahankan penjualan setidaknya 1,5 juta kendaraan per tahun di pasar yang menyusut. Saat ini mereka menjual sekitar 1,6 juta unit per tahun.
Toyota dan produsen mobil global lainnya berkonsentrasi pada pengembangan kendaraan rendah emisi, termasuk mobil listrik, sambil berfokus pada perluasan pangsa pasar di pasar negara berkembang, demikian Reuters.
Penerjemah:
Copyright © ANTARA 2017
Copyright © ANTARA 2017