New York (ANTARA News) - Sebuah startup dari Seattle, Zunum Aero, yang didukung perusahaan dirgantara Boeing Co dan JetBlue Airways Corp mengumumkan rencana meluncurkan pesawat komuter kecil bermesin hibrida-listrik ke pasar pada 2022.

Pesawat kecil tersebut merupakan yang pertama dari beberapa pesawat yang direncanakan oleh Zunum Aero, yang mengatakan kapal terbang itu mampu mengangkut 12 penumpang dengan dukungan penggerak dua motor listrik.

Rencana pengembangan itu akan dilakukan secepatnya menyusul pesatnya perkembangan teknologi baterai dan sistem kecerdasan buatan yang dinilai membaca rintangan di jalan atau di udara.

Di lokasi terpisah, Boeing mengatakan berencana mengakuisisi sebuah perusahaan yang bergerak di bidang penerbangan otonom dan listrik sebagai upaya pengembangan pesawat hibrida itu.

Beberapa perusahaan, termasuk Uber Technologies dan Airbus, sedang mengerjakan mobil swakemudi dan bertenaga listrik.

Di sisi lain, Zunum tidak berharap menjadi perusahaan pertama yang membuat pesawat listrik. Sebaliknya, hal itu ditujukan guna mengisi celah pasar penerbangan jarak pendek karena penggunaan jet pribadi dan jet komersial dinilai terlalu mahal.

Pesawat Zunum akan terbang dari ribuan bandara kecil di sekitar kota besar untuk mengurangi waktu dan biaya perjalanan.

"Maskapai sangat ingin tahu bagaimana cara terbang lebih dekat dan menghasilkan uang," kata Matt Knapp, salah satu pendiri dan insinyur aeronautika dari perusahaan yang berbasis di Kirkland, Washington, dalam sebuah wawancara.

Satu penerbangan dari Silicon Valley ke Los Angeles, misalnya, akan berangkat dari bandara Palo Alto, San Carlos, Hayward atau Reid Hillview dan tiba di bandara Santa Monica, Burbank, Hawthorne atau San Gabriel Valley.

Biaya satu kali menumpang penerbangan itu ditaksir sekitar 120 dolar AS, kata perusahaan itu, demikian Reuters.
Penerjemah:
Copyright © ANTARA 2017