Energi yang dihasilkan sel surya akan dimasukkan ke dalam sistem kelistrikan mobil, dan bisa digunakan untuk berbagai fasilitas seperti sistem pendingin kabin atau pemanas kursi.
Menurut kedua perusahaan tersebut, sel surya tidak hanya tipis dan fleskibel tetapi juga memiliki tingkat efisiensi lebih dari 25 persen, dan dirancang untuk bisa bekerja dalam kondisi rendah cahaya dan suhu tinggi.
Audi berharap prototipe pertama mulai bisa diterapkan akhir 2017, dan jika teknologi itu bisa diproduksi massal maka akan digunakan untuk kendaraan listrik masa depan.
Teknologi selanjutnya dari sel surya itu diperkirakan bisa mengisi baterai utama mobil listrik.
Sel surya itu kini sedang dibuat di California oleh Alta Devices, sebuah anak perusahaan di bidang produksi listrik asal China bernama Hanergy.
Induk perusahaan Alta mengalami kemerosotan akhir-akhir ini dengan kerugian hampir 2 miliar dolar AS pada 2015.
Ide pemanfaatan sumber energi dari matahari bukan yang pertama kali digunakan produsen otomotif, meski sistem yang diusung Audi selangkah lebih maju dibandingkan teknologi sebelumnya.
Misalnya pada generasi keenam Mazda 929 pada tahun 1991 yang memiliki panel surya di bagian atap untuk mengeluarkan panas di kabin. Sistem serupa juga ada di versi terbaru Toyota Prius, demikian Car Advice.
Penerjemah: Try Reza Essra
Copyright © ANTARA 2017
Copyright © ANTARA 2017