Pontianak (ANTARA News) - Presdir PT Toyota Astra Motor (TAM) Yoshihiro Nakata mengaku tetap khawatir dengan persaingan ketat Avanza dengan merek lain yang sejenis, meskipun mobil serba guna kecil (LMPV) besutan Toyota itu masih kokoh memimpin pasar.


"Persaingan pasar (LMPV) sudah semakin ketat," katanya di sela kunjungan kerja ke Pontianak, Kalimantan Barat, Jumat.

Ia mengaku tetap khawatir keberadaan merek lain yang mulai masuk dan memproduksi LMPV di Indonesia seperti Mitsubishi dan Wuling akan mempengaruhi penjualan dan pangsa pasar Avanza yang selama ini menjadi kendaraan terlaris dan andalan Toyota mendulang volume penjualan.

Meskipun Nakata mengatakan percaya dengan sejarah dan kekuatan reputasi Toyota selama lebih dari 40 tahun di Indonesia, serta jaringan penjualan dan purna jual yang luas, serta pelayanan kepemilikan terbaik bagi konsumen, Avanza akan tetap diminati pasar.

Selain itu resale value (penjualan kembali) Avanza juga menjadi andalan Toyota merebut hati konsumen.

Kendati demikian, dengan nada merendah Nakata mengatakan "Saya tidak terlalu optimistis."

Ia tetap meminta jajaran TAM tetap memantau perkembangan pasar di tengah persaingan LMPV yang ketat.

GM Eksekutif TAM F Soerjopranoto menjelaskan pasar kendaraan serbaguna (MPV) dengan tujuh penumpang, termasuk MPV kecil (LMPV) seperti Avanza, di Indonesia sangat besar.

"MPV memberi kontribusi lebih dari 70 persen dari total penjualan wholesales Toyota," katanya.

Karena itulah kini banyak merek lain ingin masuk ke segmen tersebut untuk mendongkrak volume penjualan.

Toyota bersama Daihatsu yang mengawali produksi LMPV sejak 2003 melalui Avanza dan Xenia, kini semakin mendapat persaingan ketat tidak hanya dari Suzuki Ertiga, Nissan Livina, dan Honda Mobilio, tapi juga dari Mitsubishi Xpander dan Wuling yang dalam waktu dekat akan masuk pasar Indonesia.

"Penjualan Avanza masih yang tertinggi di segmennya," kata Soeryo, sapaan F Soerjopranoto.

Berdasarkan data TAM, pangsa pasar Avanza di segmen LMPV pada Januari-Juli 2017 secara wholesale maupun ritel masih di atas 48 persen.

"Pada Januari-Juli total penjualan wholesale Avanza sebanyak 71.715 unit, dengan pangsa pasar 48,9 persen," katanya.

Sementara itu Presdir Anzon Toyota, LT Susanto, yang merupakan salah satu dealer di Kalimantan Barat, mengaku optimistis Avanza tetap laris  terutama di Kalimantan, karena kendaraan global Toyota itu dirancang bangun sesuai dengan kondisi geografis di Indonesia.

"Dibandingkan (LMPV) yang lain, Avanza satu-satunya yang mengunakan chassis, penggerak roda belakang, sehingga lebih handal menghadapi kondisi jalan yang beragam. Apalagi di Kalimantan ini banyak lahan gambut," ujarnya.

Untuk memperkuat citra dan membuktikan kehandalan Avanza itu pula, TAM mendukung kegiatan komunitas para pemilik mobil Toyota yang mengadakan touring 3.000 km melintasi tiga negara (Indonesia, Malaysia, dan Brunei) yang digagas TKCI (Toyota Kijang Club Indonesia) dan Velocity, dalam rangka merayakan kemerdekaan Indonesia ke-72.

(Baca: Toyota-Mazda jalin aliansi bisnis dan modal)

(Baca juga: Pasar LMPV ketat, seyakin apa Toyota dengan kekuatan Avanza?)
Pewarta:
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017