Toronto (ANTARA News) - Hyundai Corp menggunakan sebuah aplikasi mobile yang memungkinkan mobil dihidupkan dari jarak jauh. Namun teknologi itu ternyata rentan diretas para pencuri yang menggunakan teknologi tingkat tinggi, menurut sebuah perusahaan keamanan siber.

Hyundai menemukan adanya kerusakan dalam aplikasi mobile pada perangkat lunak Blue Link yang terhubung dengan mobil. Hal itu memungkinkan para pencuri mobil menemukan kendaraan kemudian membuka mobil dan menghidupkannya, menurut Tod Beardsley direktur riset perusahaan keamanan siber Rapid7 Inc .

Hyundai mengkonfirmasi adanya kesalahan tersebut dan mengatakan bahwa pihaknya bergerak cepat demi mengatasi masalah itu.

Perusahaan dan Beardsley mengatakan memang belum ada kasus pencurian mobil yang memanfaatkan kerentanan itu, setidaknya sebelum Hyundai mendorong adanya perbaikan dalam perangkat yang bisa digunakan pada Android dan iPhone sejak awal Maret 2017.

"Masalahnya tidak berdampak langsung pada keselamatan kendaraan," kata Jim Trainor, juru bicara Hyundai Motor America dikutip dari Reuters, Selasa.

"Hyundai tidak menyadari bahwa pelanggan bisa terdampak dari potensi kerentanan ini," lanjut Trainor.

Kesalahan itu muncul di saat industri otomotif gencar meningkatkan keamanan kendaraan dari serangan siber, menyusul penarikan Fiat Chrysler pada 2015 dan peringatan pemerintah terkait peretasan mobil.

Resiko tersebut berlipat ganda dalam beberapa tahun terakhir karena perkembangan teknologi mobil semakin kompleks dengan menambahkan fitur aplikasi seluler yang bisa menemukan lokasi mobil, membuka dan menghidupkan kendaraan.
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017