Jakarta (ANTARA News) - PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) mengawali tahun 2017 dengan mengekspor 15.400 unit kendaraan utuh atau CBU (Completely Built-Up) sepanjang Januari, atau naik 76 persen dibandingkan periode sama tahun lalu sejumlah 8.800 unit.

"Kami berharap performa positif ekspor awal tahun ini dapat terus dipertahankan sehingga target peningkatan ekspor sebesar 10 persen pada tahun 2017 dapat kami capai," kata Wakil Presiden Direktur TMMIN Warih Andang Tjahjono di Jakarta, Rabu.
 
Fortuner kembali menjadi tulang punggung ekspor Toyota dengan menyumbangkan sekitar 5.000 unit, melanjutkan tren tahun lalu saat mampu meraih porsi ekspor terbesar yaitu 29 persen dari total keseluruhan ekspor kendaraan utuh.

Sedan Vios mencatatkan volume ekspor sebesar 2.500 unit sedangkan volume ekspor Kijang Innova, yang pada tahun ini genap berusia 40 tahun, mencapai 1.100 unit.

Model terbaru Toyota, yakni Sienta, memberikan sumbangsih volume ekspor sebesar 600 unit. Untuk model Toyota lain yang juga diekspor yaitu Yaris, Avanza, Rush, TownAce/LiteAce, dan Agya membukukan angka sebanyak 6.200 unit.
 
Sejak kegiatan ekspor perdana Toyota di tahun 1987 hingga Januari 2017, Toyota telah mencatatkan akumulasi volume ekspor kendaraan utuh sebanyak 1.065.100 unit.

Selain itu sepanjang Januari 2017, Toyota juga mengekspor kendaraan setengah jadi atau Completly Knocked Down (CKD) lebih dari 3.500 unit CKD dan lebih dari 8 juta buah komponen.

Mesin utuh tipe TR berbahan bakar bensin diekspor sebanyak 2.400 unit dan mesin utuh tipe TR berbahan bakar ethanol diekspor sebanyak lebih dari 700 unit.

Sedangkan untuk mesin utuh tipe NR berbahan bakar bensin diekspor sebanyak 6.700 unit dan mesin utuh tipe NR berbahan bakar ethanol dieskpor sebanyak 350 unit.

Baca juga: (Toyota raih lima penghargaan Net Promoter Customer Loyalty)
Pewarta:
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2017