Pasalnya, pada 2016, Datsun mengalami perlambatan penjualan dari 29.358 unit, pada 2015 menjadi sekira 26.000 unit, antara lain dikarenakan hadirnya kompetitor untuk GO+ Panca yang bermain di segmen LCGC MPV, yakni Toyota Calya dan Daihatsu Sigra.
"Mudah-mudahan. Harapannya seperti itu. Tapi memang itulah hebatnya pasar Indonesia, pergerakannya naik turun, dalam artian ketika ada pemain atau produk baru akan menyita perhatian," kata Indri di sela rangkaian Seseruan Sareng Datsun di Lembang, Bandung Barat, Jumat.
Meski demikian, Indri meyakini bahwa pihaknya telah memiliki rencana progresif untuk meningkatkan performa Datsun.
Salah satunya, yakni hadirnya produk baru yang sudah pasti akan dihadirkan pada 2017, meski Indri belum berkenan mengungkapkan lebih lanjut jadwal spesifiknya.
"Menjelang produk baru itu, kami ingin membangun struktur lain termasuk penyegaran produk seperti Datsun GO Panca Special Version, yang tentunya untuk terus menggiatkan minat pasar," kata Indri.
Kemudian, Datsun juga akan terus meningkatkan jaringan penjualan, yang saat ini tersedia sebanyak 112 outlet dan rencananya hingga akhir tahun fiskal 2016 mereka akan menambah beberapa outlet lagi.
Di sisi lain, dari segi layanan purnajual, Datsun bersama payung utamanya di NMI akan terus menggalakkan program-program layanan purnajual seperti jaminan ketersediaan suku cadang 1x24 jam.
"Jadi misalkan konsumen hari ini pesan dan besok belum sampai akan kami berikan gratis kepada konsumen, khusus untuk fast moving spare parts," kata Indri.
Untuk itu pula, Datsun terus memperluas pusat suku cadang mereka demi meningkatkan jaminan ketersediaan suku cadang tersebut.
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017