Meski demikian Saleh belum bisa memastikan lini masa jangka waktu persiapan hingga program LCE tersebut rampung dan siap laku.
"Tentu persiapan-persiapan menuju ke sana harus dimatangkan dulu. Tentunya harus dilibatkan juga para pelaku industri otomotif," kata Saleh saat ditemui di ajang pameran otomotif Indonesia International Motor Show 2016 di JI Expo Kemayoran, Jakarta, Selasa.
Menurut Saleh pilihan merangkul keterlibatan pelaku industri otomotif menjadi sebuah keharusan demi optimalnya program tersebut saat diterapkan.
"Supaya bisa betul-betul sejalan dengan perencanaan dari para pelaku industri otomotif dan investor," katanya.
Saleh meyakini pihak investor sendiri tentunya memiliki persiapan yang spesifik melalui riset matang sehingga saat produk hasil program LCE diluncurkan dapat menuai respon positif dari masyarakat.
Hal itu berangkat dari keberhasilan program mobil murah ramah lingkungan (LCGC) yang disambut baik oleh masyarakat.
"Contohnya LCGC itu penjualannya sangat baik bahkan menunjang peningkatan ekspor produk otomotif kita," tuturnya.
Di sisi lain, Saleh optimistis bahwa konsumen secara berkesinambungan akan terlibat dalam tren kepedulian lingkungan sehingga preferensi terhadap kendaraan yang rendah emisi akan membesar.
LCE merupakan program bertujuan mengurangi konsumsi bahan bakar sekaligus pengendalian polusi yang menjadi fase kelanjutan LCGC.
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016