Jakarta (ANTARA News) - Asosiasi Pengembang Kendaraan Listrik Bermerek Nasional (Apklibernas) membidik 10 persen dari pasar otomotif nasional jika mobil tersebut sudah diproduksi massal.

"Mobil listrik ini jawaban terhadap polusi. Target kami cuma 10 persen dari pasar otomotif yang 1 juta itu," kata Chairman Apklibernas Sukotjo Herupramono di Jakarta, Rabu.

Sukojto mengatakan, pasar otomotif di Indonesia saat ini sangat menggeliat, terlebih industri di dalam negeri mampu bersaing dengan negara tetangga Thailand dalam mengenkspor kendaraan roda empat.

Pasar tersebut perlu terus dijaga, di mana saat bersamaan, pengembangan mobil listrik terus diperdalam dan dimatangkan.

Untuk mewujudkannya, Sukotjo menilai dibutuhkan gotong royong dari semua pihak, mulai dari pemetintah melalui Kementerian Perindustrian, Kementerian Riset dan Teknologi dan Pendidikan Tinggi, serta pihak akademisi.

Dalam hal investasi, Sukoco meminta agar pengembangan mobil listrik dibawah 75 kilo watt per hour (kwh) diberikan kepada penanam modal dalam negeri.

Sementara untuk mobil listrik di atas 75 kwh, investasinya dibuka bagi para penanam modal di luar negeri.

Terkait target produksi massal, Commisioner President produsen mobil listrik PT Great Asia Link ini belum bisa menentukan, karena semuanya tergantung pada kebijakan pemerintah.

"Banyak tergantungnya, kebijakan-kebijakan dan peta jalannya," ujar Sukotjo.

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016