Produsen mobil mewah asal Inggris yang dimiliki oleh orang India tersebut mengatakan, tim peneliti Mind Sense yang mencakup "ahli saraf terkemuka".
Menurut Car Advice, Minggu, mereka saat ini menyelidiki kemungkinan penggunaan gelombang otak untuk mengetahui tanda-tanda pengemudi yang mulai lengah.
Menurut perusahaan tersebut, otak manusia menghasilkan setidaknya empat gelombang pada frekuensi yang berbeda-beda.
Oleh karena itu, komputer pada mobil dapat memantau gelombang ini dan mencari tahu apakah supir sedang fokus, terganggu, melamun atau mengantuk.
Setelah mobil menyimpulkan bahwa pengemudi sedang "melayang", mobil dapat memperingatkannya dengan menggetarkan pedal atau kemudi agar kembali fokus.
Jaguar Land Rover percaya bahwa metode pendeteksian gelombang otak dengan memasang sensor di kepala seseorang, tidaklah praktis.
Sebaliknya, perusahaan tersebut menggunakan teknologi yang saat ini digunakan oleh NASA dan tim bobsleigh AS, dengan meletakkan sensor di setir mobil.
Selain itu, perusahaan ini juga sedang merancang "kursi kesehatan" untuk lini sedan XJ. Kursi berteknologi tinggi ini akan berfitur "sensor medis" untuk memonitor detak jantung dan pernafasan.
Kursi ini mampu mendeteksi tanda-tanda kesehatan yang melemah, serta menentukan apakah pengemudi dapat melanjutkan menyetir mobil.
Pewarta: Try Reza Essra
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015