Bogor (ANTARA News) - Setelah sempat menghilang dan baru kembali meramaikan pasar otomotif Tanah Air pada 2013 silam, Renault yang diwakili Agen Pemegang Merek (APM) PT Auto Euro Indonesia mematok target ambisius, yakni merajai pasar mobil Eropa di Indonesia.

Target tersebut dipatok agar bisa dicapai dalam kurun waktu 3-5 tahun mendatang, demikian disampaikan Kepala Divisi Penjualan dan Pemasaran PT Auto Euro Indonesia Ario Soerjo saat ditemui di Kawasan JSI, Megamendung, Bogor, Jawa Barat, Selasa.

"Dalam 3-5 tahun kedepan, kami menargetkan memiliki volume terbesar di antara merek-merek mobil Eropa yang beredar di Indonesia. Atau kalau dihitung secara pangsa pasar mungkin sekira 10-15 persen atau lebih," katanya.

Pada saat pengenalan kembali di Indonesia, Renault menjajakan tiga model untuk dipasarkan yakni Cluster, Megane RS dan Duster 4x2, sementara sekarang setidaknya bertambah tiga model lain yakni Clio, Captur, dan Duster 4x4.

Model terakhir yang disebutkan, pertama kali diperkenalkan dalam Indonesia International Motor Show (IIMS) 2014, dan mulai Mei akan beredar dengan banderol mulai dari Rp333,5 juta.

Sebagai catatan, Duster 4x4 juga merupakan mobil Renault pertama yang perakitannya dikerjakan di Indonesia.

Guna mendukung langkah ambisius tersebut, Renault menargetkan peluasan jaringan penjualan mereka, termasuk baru-baru ini yang sudah diresmikan di Makassar, Sulawesi Selatan pada 1 April 2015 dan Pekanbaru, Riau pada Senin (6/4), serta yang akan diluncurkan pada akhir pekan ini di Denpasar, Bali.

Hingga akhir 2015, Renault membidik jaringan dealer mereka sedikitnya berjumlah 15 unit di seluruh Indonesia.

"Sampai akhir tahun 2015 nanti kami mengupayakan memiliki 15 dealer resmi di seluruh Indonesia. Jadi dealer ketujuh akan diresmikan pekan ini di Denpasar, kemudian selanjutnya ada empat di Pulau Jawa, dua di Pulau Sumatra dan satu di Pulau Kalimantan," kata Ario.

Ario meyakini perluasan jaringan dealer resmi tersebut akan menggenjot angka penjualan Renault, yang sepanjang 2014 silam berdasarkan data resmi Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatatkan penjualan 234 unit.

"Kalau tahun lalu, mungkin penjualan kami masih tertahan akibat keterbatasan jaringan penjualan. Tahun ini banyak bukaan dealer baru, jadi kemungkinan pasti naik," kata Ario yang menolak membeberkan target resmi tingkat kenaikan penjualan mereka.

Renault memanfaatkan jaringan Indomobil Group dengan mendirikan PT Auto Euro Indonesia, bersama PT Indomobil Sukses Internasional.

Keputusan Renault melahirkan anak perusahaan PT Auto Euro Indonesia dengan menggandeng PT Indomobil Sukses Internasional diakui pabrikan asal Prancis tersebut sebagai langkah strategis demi memuluskan ambisi mereka merajai pasar mobil Eropa di Indonesia.

Chairman Renault untuk wilayah Asia Pasifik, Gilles Normand, misalnya mengutarakan bahwa Indonesia merupakan salah satu pasar prioritas Renault di wilayah yang ia pegang.

"Kami melihat Asia sebagai pasar potensial, dan Indonesia merupakan salah satu yang terbesar di antaranya. Untuk itu kami menjalin kerja sama erat dengan Indomobil demi mendorong ekspansi pasar kami di sini," katanya.

Normand menegaskan bahwa kembalinya Renault ke Indonesia bukan sekadar langkah cuma-cuma, melainkan sebuah strategi jangka panjang.

Hal itu diperkuat pernyataan Direktur Operasional Renault wilayah Asia Tenggara, Serge Yoccoz, yang menyatakan bahwa dalam waktu dekat pihaknya akan terus meningkatkan lokalisasi produksi mobil yang dipasarkan di Indonesia.

Dimulai dengan perakitan Duster 4x4 di Indonesia, Yoccoz menuturkan kedepannya secara bertahap model Duster 4x2 juga akan dirakit di Indonesia dengan target mulai dioperasikan pada 2016 mendatang.

"Kami akan terus meningkatkan lokalisasi, dengan memulainya lewat Duster 4x4 dan Duster 4x2 pada 2016 mendatang dan diharapkan secara penuh pada 2017.

"Misalnya SUV di kelas yang lebih atas, tentunya terdapat produk-produk lainnya," kata Yoccoz meski belum mau membeberkan produk apa saja yang ia sebut sebagai lainnya.

Keuntungan Renault menggandeng Indomobil terlihat jelas dengan ketersediaan pabrik perakitan yang dimiliki Indomobil, yang juga memegang merek jual mobil Jepang Nissan di Indonesia melalui anak perusahaan PT Nissan Motor Indonesia.

Berkat aliansi Renault-Nissan di tingkat global, kata Yoccoz, Renault akan berkesempatan untuk melakukan aktivitas perakitan di dua pabrik yang dimiliki Nissan di Indonesia.

"Nissan punya dua fasilitas pabrik di Indonesia, yang satu untuk Nissan dan lainnya untuk Datsun. Kami akan melihat kesempatan untuk menggunakan fasilitas tersebut," katanya.

Sementara itu, Presiden Direktur PT Indomobil Sukses Internasional Jusak Kertowidjojo menegaskan pihaknya menghadirkan dukungan penuh untuk kelangsungan Renault di Indonesia.

Jusak menuturkan Nissan memiliki kapasitas produksi hingga 200.000 unit per tahun, yang berkat aliansi Renault-Nissan akan memungkinkan fasilitas tersebut digunakan oleh Renault.

Akan tetapi, sejauh ini untuk perakitan Duster 4x4 dilakukan di fasilitas di Pulo Gadung, Jakarta.

"Untuk perakitan Duster 4x4 akan dilakukan di fasilitas national assembling milik Indomobil di Pulo Gadung dengan kapasitas sekira 22.000 unit per tahun," kata Jusak.

Peluang rambah pasar MPV Ke depannya, Renault memahami betul bahwa pangsa pasar mobil di Indonesia didominasi oleh kendaraan segmen MPV berkapasitas tujuh penumpang, demikian disampaikan Yoccoz.

Meski demikian Yoccoz, masih enggan membenarkan bahwa pihaknya akan merambah pasar terbesar mobil di Indonesia itu.

"Kami sadar bahwa Indonesia merupakan pasar MPV yang sangat besar, tapi kami akan umumkan produk baru bila saatnya sudah tiba," kata Yoccoz.

Ario membeberkan bahwa dalam tahun ini kemungkinan ada satu model baru yang akan diperkenalkan pada pameran otomotif di Indonesia, sembari memastikan bahwa pihaknya akan ambil bagian pada Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2015 yang bakal digelar di Indonesia Convention Exhibition (ICE), Kawasan BSD City, Serpong, Tangerang Selatan, 20-30 Agustus mendatang.

Pun demikian, satu suara dengan atasannya, Ario juga bungkam terkait model apa yang akan diperkenalkan di GIIAS 2015.

Namun, apabila menilik perkembangan Renault di India, negara dengan sistem setir kanan sama seperti di Indonesia, tengah ramai diperbincangkan rencana peluncuran MPV Renault Lodgy pada Kamis (9/4) waktu setempat.

Maka, sangat besar kemungkinan pabrikan Prancis itu juga akan memperkenalkan Lodgy di Indonesia, mengingat model tersebut juga dapat dikonfigurasikan menjadi berkapasitas tujuh hingga delapan penumpang.

Sebagai informasi laman The Indian Express melansir bahwa Lodgy di sana akan diluncurkan dengan mesin diesel berkapasitas 1,5 liter dengan tenaga maksimum 110 PS pada 3.900rpm dan torsi maksimum 245Nm pada 2.250rpm disertai transmisi manual enam tingkat percepatan.

Peluncuran Lodgy sangat sejalan dengan misi besar Renault untuk merajai pasar mobil Eropa di Indonesia, namun tak ada salahnya bersabar dengan kepastian dan pernyataan resmi dari PT Auto Euro Indonesia terkait hal tersebut.
Oleh
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015