Salah satu keuntungan memiliki Tesla adalah jaringan Supercharger-nya, di mana pengisian Model S bisa mengisi 50 persen dari kapasitas baterai hanya dalam waktu 20 menit--gratis.
Pengisian lain di mobil mengandalkan stasiun pengisian komersial, beberapa dengan reputasi kurang baik, di berbagai tempat tarifnya 30 dolar per bulan untuk biaya unlimited atau 4 dolar sampai 5 dolar per jam.
Sekarang, BMW mengambil sebagian peran Tesla dan meluncurkan sendiri "i DC Fast Charger", yang dapat mengisi daya mobil listrik BMW i3 sampai 80 persen dalam 30 menit.
Charger itu akan tersedia di dealer-dealer BMW mulai Agustus dan tempat - tempat penjualan resmi lainnya.
Dikembangkan bersama dengan Bosch, charger BMW merupakan langkah penting dalam membuat stasiun pengisian senyaman di pompa bensin karena alat tersebut ukurannya setengah dari DC konvensional, yang besar seperti lemari es dan memakan biaya puluhan ribu dolar.
Charger BMW dapat dipasang di dinding dan dijual seharga 6,548 dolar, yang dapat mendorong usaha kecil seperti toko-toko untuk menginstal alat tersebut sebanyak mesin ATM.
"Ini merupakan tonggak penting dalam pengembangan infrastruktur DC fast charging," kata Robert Healey, Manajer EVInfrastructure, di BMW Amerika Utara, seperti dikutip Hollywood Reporter.
"BMW menawarkan 'BMW i DC Fast Charger' dengan harga yang menarik, dan ukuran yang lebih praktis, untuk membuat kenyamanan DC fast charging lebih mudah diakses untuk pemilik 'BMW i3'," katanya.
Tidak seperti Supercharger milik Tesla, charger BMW akan menggunakan konektor SAE Combo 1, dimana BMW, GM, Ford, Chrysler, Mercedes-Benz, Audi, dan Porsche telah berkomitmen untuk memakainya.
BMW juga mengumumkan bahwa mereka akan menawarkan fast charging gratis untuk pengemudi 'BMWi3' di eVgo Freedom Stasiun, California sampai tahun 2015.
Penerjemah:
Copyright © ANTARA 2014
Copyright © ANTARA 2014