Jakarta (ANTARA) - Pemerintahan Amerika Serikat (AS) menyediakan pendanaan besar untuk pemasangan stasiun pengisian daya kendaraan listrik di wilayahnya.

Menurut siaran The Verge pada Selasa (27/8), pemerintahan Presiden Joe Biden menyatakan bahwa jumlah stasiun pengisian daya kendaraan listrik di AS telah berlipat ganda sejak 2021, saat mereka mengumumkan putaran hibah baru bagi negara bagian yang ingin memasang lebih banyak fasilitas pengisian daya.

Pemerintah mengklaim sekarang ada lebih dari 192.000 port pengisian daya kendaraan elektrik (Electric Vehicle/EV) yang tersedia untuk umum di Amerika Serikat, dengan penambahan sekitar 1.000 pengisi daya baru setiap minggu.

Angka ini meningkat dari sekitar 100.000 port pada awal 2021, saat Presiden Joe Biden mulai menjabat.

Pengisian daya EV sering disebut sebagai penyebab lambatnya adopsi EV di Amerika Serikat, dengan pemilik kendaraan elektrik dalam survei sering menyebut jarangnya pengisi daya atau peralatan yang rusak sebagai masalah utama mereka.

Sejak terpilih, Biden berjanji membangun 500.000 stasiun pengisi daya hingga 2030 dalam upaya mendorong lebih banyak penjualan EV, termasuk mengalokasikan 7,5 miliar dolar AS (Rp115 triliun) untuk perluasan pengisian daya dalam Rancangan Undang-Undang Infrastruktur Bipartisan.

Namun, proses ini berlangsung lambat. The Washington Post pada Maret melaporkan bahwa hanya tujuh stasiun pengisian daya dengan 38 port yang telah dibuka di bawah program Infrastruktur Kendaraan Listrik Nasional.

Baca juga: Tesla kucurkan 500 juta dolar AS untuk perluas jaringan Supercharger

Baca juga: Hyundai bermitra untuk memperluas jaringan stasiun pengisian daya


Pemerintah AS pada Selasa (27/8) waktu setempat mengucurkan tambahan dana 521 juta dolar AS kepada 30 negara bagian untuk pemasangan pengisian daya lebih lanjut.

Penghargaan ini ditujukan untuk program negara bagian yang tidak mendapatkan pendanaan pada putaran pertama dan mengajukan kembali untuk putaran kedua.

Menurut Electrification Coalition, yang melacak pendanaan EV, banyak proyek yang menerima pendanaan berfokus pada penyediaan akses pengisian daya di daerah pedesaan, komunitas yang kurang beruntung, dan hunian multi-unit, serta pengisian daya untuk kendaraan berukuran sedang dan berat.

Secara keseluruhan, dana dari pemerintah akan digunakan untuk memasang lebih dari 9.200 port pengisian daya baru di seluruh AS menurut Administrasi Jalan Raya Federal.

Contohnya termasuk pengucuran dana 102 juta dolar AS (Rp1,5 triliun) ke Departemen Transportasi California guna membangun pengisian daya EV dan pengisian bahan bakar hidrogen untuk pengangkutan barang di sepanjang 2.500 mil jalan raya.

Maryland Clean Energy Center akan menerima 33 juta dolar AS (Rp508 miliar) untuk penyediaan pengisian daya EV bagi masyarakat pedesaan, perkotaan, dan masyarakat kurang mampu.

Selain itu, Suku Seminole di Florida akan menerima 933.600 dolar AS (Rp14 miliar) untuk membangun tujuh stasiun pengisian daya di seluruh reservasi.

Penjualan kendaraan elektrik masih mengalami peningkatan, tetapi kurangnya model dengan harga terjangkau dan masalah pengisian daya menghambat pertumbuhannya.

Baca juga: Terra Charge buka layanan isi daya kendaraan listrik di Indonesia

Baca juga: Pengamat: Penyediaan fasilitas isi daya EV perlu dukungan produsen

 
Pewarta:
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2024