Reuters melaporkan hal tersebut dilakukan Volkswagen demi memperkecil jarak persaingan mereka dengan merek Jepang terutama Toyota Motor Corp.
Menurut Reuters, yang mengutip dua sumber, VW ingin memanfaatkan program bebas pajak bagi investor bidang otomotif di Thailand.
Program ini telah menarik investor seperti Ford dan General Motors.
VW tidak bersedia berkomentar mengenai kabar tersebut.
Di sisi lain, merek-merek Eropa dan Amerika Serikat saat ini mengikuti merek Jepang seperti Toyota dan Nissan dalam memproduksi mobil murah dan hemat BBM.
Kabar bahwa VW akan mendirikan pabrik di Thailand lebih dulu dilaporkan oleh Bloomberg.
Saat ini VW punya perakitan untuk tiga modelnya di Malaysia. Di negeri itu VW bermitra dengan DRB-Hicom.
Menurut perusahaan riset IHS Automotive, Volkswagen mungkin harus harus benar-benar dari awal untuk membuat kendaraan hemat untuk pasar ASEAN.
"Mereka mungkin harus membuat platform yang benar-benar baru," kata Jessada Thongpak dari IHS Automotive.
Reuters melaporkan bahwa pasar mobil di Asia Tenggara, punya prospek pertumbuhan yang lebih kuat dibandingkan Eropa, Amerika Utara, dan Amerika Selatan, bahkan China yang saat ini mengalami pelambatan momentum.
Menurut IHS Automotive, penjualan kendaraan di enam negara utama ASEAN (Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara) yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam bisa mencapai kenaikan 35 persen pada tahun 2020.
Pewarta: Aditia Maruli Radja
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014