Ford akan bekerja sama dengan Stanford University dan Massachusetts Institute of Technology (MIT) untuk memenuhi "tantangan teknis" yang dihadapi kendaraan otonom, istilah untuk sistem otomatis yang mengambil alih beberapa fungsi mengemudi.
Seperti dikutip dari Reuters, hal itu dikemukakan Mark Fields, chief operating officer Ford, saat pembukaan Washington Auto Show pertengahan pekan ini.
Para pameran otomotif tersebut Ford memamerkan Fusion Hybrid untuk riset mengemudi otomatis.
Field mengemukakan bahwa pada masa depan mobil dapat berkomunikasi dengan mobil lainnya di semua penjuru dunia sehingga meningkatkan keselamatan, mengurangi kemacetan lalu lintas dan memberi manfaat pada lingkungan.
"Bukan khayalan lagi untuk membuat kendaraan dengan navigasi otonom berikut parkirnya," kata Field.
Ford Fusion Hybrid yang dipamerkan, lanjut Fields,dapat beroperasi sendiri namun tetap dengan pengawasan pengemudi.
Teknologi untuk kendaraan tersebut mirip dengan sistem pada kelelawar atau lumba-lumba yaitu menggunakan gelombang suara.
Kendaraan tersebut dapat mengetahui adanya benda bergerak seperti pejalan kaki, mobil, dan hewan.
Ford mengatakan MIT akan fokus meneliti cara-cara untuk memprediksi gerakan kendaraan lain maupun pejalan kaki.
Teknologi ini akan memungkinkan kendaraan untuk merencanakan jalur aman demi menghindari kendaraan lain maupun pejalan kaki.
Stanford akan meneliti cara manuver kendaraan yang memungkinkan sensor bisa "menembus" penghalang yang ada di sekitar.
Penelitian itu bertujuan untuk membuat kendaraan yang mampu berpikir seperti manusia sehingga mengemudi akan lebih aman.
Ford tidak mengungkapkan berapa banyak dana yang disiapkan untuk penelitian itu.
Ford memperkirakan kendaraan yang bisa mengemudi secara otomatis bisa terwujud tahun 2025.
Penerjemah: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014
Copyright © ANTARA 2014