Jakarta (ANTARA) - Jenama mobil mewah Aston Martin baru-baru ini mengumumkan rencana merilis electric vehicle (EV atau kendaraan listrik) mundur dari 2025 menjadi 2027, sementara fokus perusahaan diarahkan ke mobil teknologi hybrid.

Ketua Komisaris Aston Martin Lawrence Stroll, diberitakan laman Autocar, Selasa (10/4), menilai mobil dengan teknologi plug-in hybrid (PHEV) lebih dari sekadar jembatan menuju mobil elektrifikasi penuh. Dia juga menilai mobil hybrid masih dijual pada 2030 dan selanjutnya.

"Kami berencana meluncurkan (EV) pada akhir 2025 dan siap melakukannya, namun, ada banyak hal tentang EV, yang bersifat politis atau apapun, lebih dari sekadar permintaan konsumen, khususnya soal rentang harga Aston Martin," kata Stroll.

Baca juga: Aston Martin kembangkan platform EV penggerak roda depan 800 volt

Stroll menilai permintaan elektrifikasi untuk segmen mobil mewah saat ini masih rendah, sementara mobil hybrid tidak mengalami perlambatan setidaknya sampai pertengahan 2030. Aston Martin bukan mobil utama konsumen, biasanya digunakan untuk aktivitas bersantai.

Konsumen Aston Martin juga menginginkan "suara dan aroma" mobil konvensional. Stroll juga menekankan Aston Martin akan menjadi mobil listrik, namun, bukan pada jadwal semula 2025.

Mereka sudah mengembangkan setidaknya empat model untuk kendaraan listrik Aston Martin nanti, berupa SUV, GT, crossover dan supercar mesin menengah. Mobil listrik Aston Martin akan diperkenalkan pada akhir 2026, kemudian dilepas ke pasar pada 2027.

Baca juga: Aston Martin pastikan peningkatan performa pada musim 2024

"Kami sudah merancang dan menyiapkan satu platform untuk empat kendaraan berbeda. Kami sudah membuat teknis mesin dan desain fisik," kata Stroll.

Selagi menunggu EV, Aston Martin akan memperbanyak mobil hybrid berbasis mesin V8 dari Mercedes-AMG. Stroll juga mengatakan elektrifikasi juga akan diberikan untuk mobil V12.

Baca juga: Aston Martin bawa penyegaran mobil AMR24 demi hadapi F1 2024

Mobil listrik Aston Martin menggunakan arsitektur yang ada saat ini dan perusahaan akan menyematkannya kepada model-model yang sudah ada. Stroll belum menginformasikan model mana yang akan mendapat teknologi hybrid, namun, diperkirakan ialah Aston Martin DBX karena menjadi model terlaris merek tersebut.

Mengenai kendaraan konvensional dengan bahan bakar minyak, Stroll mengatakan mereka tetap akan membuatnya selagi masih diizinkan.

"Saya rasa akan selalu ada permintaan (mobil konvensional) meskipun kecil," kata Stroll.

Baca juga: Aston Martin AMB 001 Pro hanya diproduksi sebanyak 88 unit

Baca juga: Aston Martin umumkan desain baru AMR24 pada Februari
Pewarta:
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024