Jakarta (ANTARA) - Seorang pria asal Kanada dan juga China, ditangkap di kawasan New York, Amerika Serikat, karena dituduh berusaha mencuri dan menjual data-data rahasia dagang milik Tesla yang dipasarkan ke media digital.

Meskipun Departemen Kehakiman belum mengungkapkan nama perusahaan tersebut, berbagai aspek dari kasus tersebut bermunculan. Sehingga banyak yang mengasumsikan bahwa perusahaan yang dimaksud kemungkinan besar adalah Hibar Systems Tesla.

CarsCoops, pada Kamis waktu setempat mengabarkan bahwa perdagangan tersebut berhasil digagalkan ketika seorang petugas penegak hukum menyamar sebagai pembeli dari data-data yang dirahasiakan oleh pabrikan otomotif tersebut.

Terdakwa, Klaus Pflugbeil adalah orang yang bertemu dengan petugas di Long Island baru-baru ini. Dia, bersama rekannya Yilong Shao, mendirikan perusahaan di Tiongkok, kemudian berkembang pesat sehingga membuka kantor cabang di berbagai negara seperti di Kanada, Jerman, dan Brasil.

Baca juga: Ford EV kini dapat gunakan Supercharger Tesla melalui adaptor gratis
Baca juga: Tesla Cybertruck alami kendala pada penutup roda aerodinamis

Baca juga: 25 county di California gugat Tesla terkait penanganan limbah


Operasi mereka diduga melibatkan pemanfaatan informasi curian untuk memfasilitasi produksi baterai kendaraan listrik. Kedua pria tersebut diyakini memperoleh informasi tersebut selama mereka bekerja di sebuah pabrikan Kanada yang berspesialisasi dalam pompa penyalur presisi otomatis dan jalur perakitan baterai.

Departemen Kehakiman mengklaim bahwa Pflugbeil dan Shao tidak hanya mendirikan perusahaan mereka yang menggunakan rahasia milik Tesla. Dimana, Tesla telah menginvestasikan setidaknya 13 juta dolar AS untuk pengembangannya, namun juga secara aktif mencari gambar asli tambahan untuk ditiru.

Pihak berwenang lebih lanjut mengklaim bahwa orang-orang tersebut mengetahui apa yang mereka lakukan adalah ilegal, karena pada tahun 2020, Pflugbeil juga pernah mengirimkan serangkaian gambar melalui email ke produsen peralatan untuk memproduksi suku cadang.

Dalam pesan tersebut, ia menulis bahwa informasi tersebut bersifat rahasia, dan gambar-gambar tersebut sama dengan yang dibuat oleh Tesla, kecuali nama perusahaan pemiliknya, dan nomor identifikasi gambar tersebut, yang dibalik begitu saja.

Dengan kejadian tersebut, banyak orang membantu penyelidik untuk menguak kasus tersebut ketika perusahaan mereka memasang iklan online yang menyatakan, “Apakah Anda mencari pompa meteran dan suku cadang (Perusahaan Korban-1)? Tidak perlu mencari lagi.”

“Pencurian rahasia dagang tingkat lanjut yang berkaitan dengan komponen dan perakitan baterai ini menumpulkan keunggulan teknologi Amerika dan Departemen Kehakiman akan meminta pertanggungjawaban mereka yang mencoba menipu potensi ekonomi negara kita dan mengancam keamanan nasional,” kata Asisten Jaksa Agung Matthew Olsen dari divisi keamanan nasional Departemen Kehakiman.

Pflugbeil kini menghadapi hukuman maksimal 10 tahun penjara.

 

Baca juga: Tesla janjikan kendaraan listrik terobosan baru 2025

Baca juga: Pabrik Tesla di Jerman berhenti berproduksi imbas konflik Laut Merah

Baca juga: Simak 8 fitur menarik mobil listrik Tesla Cybertruck

Pewarta:
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024