Jakarta (ANTARA) -
Kementerian Perindustrian memberikan apresiasi kepada PT Laksana Bus Manufaktur yang menjalin kerja sama dengan Balai Diklat Industri (BDI) Jakarta dalam pelaksanaan Diklat 3in1 Fillet Welder untuk terus menyediakan sumber daya manusia (SDM) industri yang kompeten di bidang otomotif dalam mendukung terwujudnya Visi Indonesia Emas 2045.
 
“Saya sangat bangga, karena di perusahaan ini sudah memiliki lini khusus untuk bus listrik. Artinya, ini sejalan dengan tekad pemerintah dalam upaya mengakselerasi pembangunan ekosistem kendaraan listrik di tanah air,” kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin, Masrokhan dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Sabtu.
 
Masrokhan menegaskan, para generasi muda yang masuk dalam usia produktif ini perlu mendapatkan pendidikan dan pelatihan yang berbasis kompetensi sesuai kebutuhan dunia kerja saat ini.

Baca juga: Kemenperin gelar pelatihan juru las guna topang industri otomotif
 
PT Laksana Bus Manufaktur merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang perakitan dan pembuatan body kendaraan (karoseri), khususnya jenis bus.
 
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2023 terdapat sebanyak 1,2 juta orang yang bekerja di industri karoseri. Dari jumlah tersebut, sekitar 20 persen di antaranya adalah welder atau juru las.
 
Masrokhan optimistis, upaya Kemenperin dalam mencetak tenaga las yang kompeten tersebut juga akan turut mendukung kemajuan industri otomotif di Indonesia. Apalagi, industri otomotif menjadi salah satu sektor yang mendapat prioritas pengembangan sesuai peta jalan Making Indonesia 4.0.
 
“Industri otomotif, khususnya produsen bus di Indonesia masih memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan. Hal ini ditunjukkan dengan beberapa faktor, seperti meningkatnya jumlah penduduk Indonesia, meningkatnya permintaan bus dari berbagai sektor, serta dukungan pemerintah terhadap pengembangan industri otomotif,” paparnya.
 
Diklat 3in1 akan dibimbing oleh instruktur yang berpengalaman dan kompeten di bidangnya. Para peserta akan mendapatkan materi pelatihan teori dan praktik yang komprehensif.

Baca juga: Kemenperin gelar pelatihan operator sewing dan servis sepeda motor
 
Diharapkan setelah mengikuti pelatihan ini, para peserta mampu memahami prinsip-prinsip dasar filler welding, mengoperasikan mesin las dengan aman dan benar, menghasilkan sambungan las yang kuat dan berkualitas, serta menerapkan prosedur dan standar keselamatan kerja.
 
Manager HRD & Training PT Laksana Bus Manufaktur Agung Ridho Cahyono mengucapkan terima kasih kepada BPSDMI Kemenperin khususnya BDI Jakarta yang telah memfasilitasi pelaksanaan Diklat 3in1 Fillet Welder. Selain dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja las yang kompeten, juga mendukung untuk peningkatan produktivitas perusahaan.
 
“Kami sedang mengembangkan lini baru untuk bus listrik. Jadi, para peserta pelatihan ini akan turut mendukung dalam bisnis baru kami tersebut. Oleh karena itu, kami sangat berterima kasih sekali atas dukungan penuh dari BPSDMI Kemenperin kepada perusahaan kami. Diklat 3in1 ini juga merupakan kelanjutan dari kerja sama kami dengan BDI Jakarta yang sudah terjalin sebelumnya,” papar Agung.
 
Kemenperin mencatat, industri alat angkutan masuk dalam tiga subsektor yang menjadi penopang utama dalam pertumbuhan industri pengolahan nonmigas pada tahun 2023. Industri alat angkutan tumbuh sebesar 7,63 persen pada 2023.
 
Sektor ini juga disebut sebagai pahlawan devisa negara karena mampu memberikan kontribusi besar terhadap capaian investasi hingga Rp27,4 triliun, dan ekspor menembus USD13,12 miliar sepanjang tahun 2023.

Baca juga: Menperin sebut industri modifikasi otomotif dukung perkembangan IKM
Pewarta:
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024