"Sampai akhir tahun, saya kira permintaan kendaraan komersial (niaga) masih tumbuh sekitar 10 persen," kata Direktur Pemasaran PT Krama Yudha Tiga Berlian Motor (KTB) Rizwan Alamsjah, di Jakarta.
Ia mengatakan meskipun pada semester kedua indikator ekonomi Indonesia kurang baik akibat kenaikan harga BBM, inflasi yang tinggi dan kemudian diikuti kenaikan suku bunga pinjaman, serta pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar, namun permintaan mobil niaga tetap akan tumbuh.
"Fundamental ekonomi masih oke. Pertumbuhan ekonomi masih enam persen, dan pertumbuhan sebesar itu tidak main-main, cukup besar," kata Rizwan.
Selain itu, kata dia, Indonesia masih menarik untuk investasi langsung. Meskipun diakuinya modal keluar dan masuk dari saham masih mengkhawatirkan.
Sebagai agen pemegang merek kendaraan niaga Mitsubishi baik truk ringan dan berat, Rizwan bahkan menilai pelemahan rupiah bisa menjadi berkah, karena harga komoditas perkebunan dan pertambangan yang mengandalkan ekspor akan naik, yang mendorong permintaan mobil niaga.
"Selain itu, sektor barang konsumsi juga terus tumbuh yang mendorong permintaan kendaraan niaga," ujar Rizwan.
Pada Januari--Juli 2013, kata dia, penjualan Mitsubishi telah tumbuh 10 persen menjadi sekitar 91 ribu unit dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sebagian besar penjualan Mitsubishi didominasi kendaraan niaga, seperti truk ringan dan berat.
Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013