Jakarta (ANTARA) -
Pabrikan otomotif asal Jerman, Porsche kembali menorehkan sejarah baru di sirkuit Nurburgring, melalui Taycan Turbo GT dengan catatan waktu 7:07,55 menit.
 
Arena Ev pada Selasa (2/1) waktu setempat mengabarkan bahwa pria dibalik kemudi kendaraan ini adalah Lars Kern, dia juga pernah membawa Taycan Turbo GT yang belum dirilis untuk beberapa putaran di trek Nordschleife yang menantang. Hasilnya mengejutkan 26 detik lebih cepat dibandingkan varian Turbo S sehingga semakin memperkuat posisinya di jajaran supercar.
 
Keahlian Lars Kern di belakang kemudi menunjukkan kehebatan Turbo GT baru, meninggalkan Turbo S dalam debu listriknya. Waktu putaran 7:07.55 tidak hanya melampaui pendahulunya tetapi juga mengungguli Tesla Model S Plaid dengan selisih 20 detik yang luar biasa . Pencapaian ini menempatkan Taycan sejajar dengan hypercar listrik, sebuah prestasi yang tidak bisa dianggap enteng.
Meskipun performanya mencengangkan, Porsche tetap merahasiakan Turbo GT hingga peluncuran penuhnya pada tahun 2024. Spy shot dan bocoran informasi mengisyaratkan model ini mungkin akan memakai papan nama Turbo GT di belakangnya, dengan lengkungan roda yang lebih lebar, peningkatan aero, dan juga desain yang minimalis.
 
Dengan Turbo GT yang kembali berhasil meraih rekor di Nürburgring, semua mata tertuju pada Porsche untuk pengumuman resminya pada tahun ini. Saat Taycan tercepat yang pernah meraih putaran kemenangan, para penggemar berspekulasi tentang tenaga yang tersembunyi di balik eksterior rampingnya.
 
Turbo S, yang saat ini merupakan Taycan paling bertenaga, menawarkan tenaga hingga 750 tenaga kuda. Namun, rumor dan jeda 26 detik menunjukkan bahwa Turbo GT dengan nyaman akan melampaui angka 900 hp, memposisikannya sebagai varian Taycan paling bertenaga yang pernah ada.

Baca juga: Tim Citadel Racing puas dengan hasil di Porsche Sprint Challenge

Baca juga: Uji coba Toyota FT-Se di sirkuit buka jalan saingi Porsche Cayman EV

Baca juga: Sirkuit Mandalika jadi tuan rumah Porsche Sprint Challenge Indonesia
Pewarta:
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2024