Perusahaan-perusahaan tersebut, yang menjalin kemitraan dengan pemerintah, secara aktif berupaya mengembangkan berbagai model baru yang menggabungkan promosi dan penggunaan mobil listrik alias kendaraan energi baru (new energy vehicle/NEV) dengan pertumbuhan industri.
Ketika Anda mengunjungi Liuzhou, Anda akan mendapati kota tersebut merupakan surga bagi NEV kecil dan ringan. Hal ini bahkan menjadi daya tarik populer bagi pengunjung kota tersebut.
Sementara itu, produsen-produsen mobil yang berbasis di Liuzhou itu saat ini terus berupaya melakukan terobosan ke pasar luar negeri. Indonesia, perekonomian terbesar di antara negara-negara ASEAN, merupakan mitra penting dalam inisiatif "Sabuk dan Jalur Sutra".
Sejak 2015, SAIC-GM-Wuling telah menginvestasikan dana sebesar 1 miliar dolar AS di Indonesia untuk mendirikan kawasan industri otomotif yang melayani pasar Indonesia dan Asia Tenggara.
SAIC-GM-Wuling telah berbagi teknologi-teknologi terkait milik mereka, seperti vehicle-to-everything, smart voice, dan berbagai sistem bantuan pengemudi yang canggih, dengan anak perusahaannya di Indonesia. Hal itu membantu pengembangan rantai pasokan serta menciptakan sekitar 8.000 lapangan kerja di Indonesia.
Air EV merupakan kendaraan listrik yang diproduksi oleh SAIC-GM-Wuling untuk pasar global. Pendahulunya adalah Wuling Hongguang Mini EV yang berasal dari Liuzhou, Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi, China selatan.
Model ini populer di kalangan pengguna global karena bodinya yang kompak dan ringan, desain yang trendi, serta harga yang terjangkau.
Pada Agustus 2022, Wuling Air EV pertama diproduksi di Indonesia. Wuling Air EV mendapat respons positif dari konsumen lokal usai diperkenalkan berkat harganya yang kompetitif untuk NEV. Selain itu, performa dan tampilannya yang praktis menjadikan Wuling Air EV sebagai model mobil yang mengagumkan.
Dalam ajang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) ke-43 di Jakarta pada September tahun lalu, total 150 unit NEV Wuling Air EV, yang diproduksi oleh anak perusahaan pabrikan mobil China SAIC-GM-Wuling di Indonesia, digunakan untuk mengantar para delegasi.
Kendaraan-kendaraan tersebut, yang dihias dengan desain unik yang menampilkan logo KTT tersebut serta pola budaya lokal, sukses menarik banyak perhatian.
Ini bukan kali pertama merek NEV China hadir dalam sebuah konferensi internasional. Pada 2022, dalam acara KTT G20 ke-17 di Bali, sebanyak 300 unit Wuling Air EV juga dikerahkan sebagai kendaraan resmi, menyediakan layanan transportasi bagi para partisipan.
Seiring dengan semakin dalamnya kerja sama perdagangan serta investasi antara China dan Indonesia, kedua negara akan terus berupaya mencapai sinergi yang lebih besar dalam industri ramah lingkungan, termasuk manufaktur NEV.
Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024