Jakarta (ANTARA) - Beijing Hyundai Motor telah memangkas harga jual minimum untuk pabrik otomotifnya di kota Chongqing, China bagian barat daya, sebesar hampir 30 persen menjadi 2,58 miliar yuan (sekitar Rp5,5 triliun), setelah menawarkannya untuk dijual pada bulan Agustus.

Tidak ada pembeli atau jadwal yang telah ditentukan untuk penghapusan pabrik tersebut, yang merupakan bagian dari kemitraan antara Hyundai Motor dan Beijing Automotive Group Co, karena produsen otomotif Korea Selatan tersebut mengatur ulang strategi bisnisnya di China dalam persaingan harga yang sengit sementara permintaan melambat.

"Kami berencana untuk memperkuat upaya meningkatkan profitabilitas melalui rasionalisasi produksi," kata perusahaan itu pada Senin (9/10), sebagai respons terhadap pertanyaan dari Reuters, tanpa memberikan komentar mengenai pemangkasan harga.

Baca juga: Manfaatkan insentif 2023, Hyundai genjot penjualan IONIQ 5

"Tidak ada pembeli atau jadwal yang telah ditentukan," tambahnya.

Pemangkasan harga tersebut diungkapkan dalam laporan bulan lalu di China Beijing Equity Exchange yang tidak memberikan alasan untuk pengurangan dari harga asli sebesar 3,68 miliar yuan (sekitar Rp7,9 triliun).

Beijing Hyundai Motor menjual hak penggunaan tanah, peralatan, dan fasilitas lainnya di pabrik tersebut, yang mulai berproduksi pada tahun 2017 dengan kapasitas tahunan sebesar 300.000 mobil.

Keputusan penjualan ini datang setelah Hyundai berjanji pada bulan Juni untuk lebih merestrukturisasi bisnisnya di China untuk fokus pada profitabilitas.

Hyundai, yang pernah memiliki lima pabrik di China pada puncaknya, menjual salah satunya pada tahun 2021. Rencananya adalah untuk akhirnya hanya menjalankan dua pabrik, mengoptimalkan produksi untuk diekspor ke pasar-pasar negara berkembang.

Baca juga: Penjualan Hyundai di September turun akibat permintaan di Korsel lemah

Persaingan semakin intensif di pasar otomotif China, merupakan yang terbesar di dunia, karena produsen otomotif berusaha menghadapi permintaan yang melemah dengan meningkatkan persaingan harga.

Produsen otomotif Amerika Serikat, Tesla, telah menjadi pengecualian di antara merek asing dalam hal kinerja di China, hampir menggandakan pangsa pasar mobil listrik domestik menjadi 13,2 persen pada bulan Agustus dari 7,5 persen pada bulan Juli. Demikian Reuters, Senin (9/10).

Baca juga: Hyundai luncurkan dua model kendaraan listrik di Jepang tahun depan
Pewarta:
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2023