Jakarta (ANTARA News) - Produsen mobil asal Amerika Serikat, Ford, memutuskan untuk mengikuti jejak berbagai perusahaan asing yang berekspansi ke Myanmar, menyusul berakhirnya sanksi ekonomi terhadap negeri itu.

Ford telah mengumumkan bahwa pihaknya menggandeng sebuah perusahaan lokal Capital Diamond Star Group untuk membuka showroom di Yangon.

Dengan terbukanya jalur dagang ini, Ford akan segera memasarkan berbagai produknya, mulai dari mobil dan truk berbagai segmen ke negara yang mulai melakukan reformasi demokrasi itu.

"Kami melihat potensi yang sangat besar buat Ford di Myanmar," ujar David Westerman, manager Ford untuk kawasan Asia-Pasifik, sebagaimana dikutip BBC, Selasa.

Awal tahun 2013, perusahaan mobil asal Jepang Suzuki telah lebih dulu mengumumkan rencananya untuk membuka pabrik truk kecil di Myanmar. Pabrik itu dikabarkan bakal mulai beroperasi pada bulan Mei.

Awal April lalu, dua raksasa telekomunikasi--Vodafone dan China Mobile--bersekutu untuk mendapatkan lisensi ponsel di negeri Aung San Suu Kyi itu.

Bahkan Juni tahun lalu, Coca Cola mengaku mantab membuka kembali bisnisnya di Myanmar setelah vakum selama 60 tahun.
Penerjemah: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013