Jakarta (ANTARA) - Dalam langkah yang dapat lebih menyatukan standar pengisian untuk kendaraan listrik di Amerika Utara, Volkswagen dilaporkan sedang berdiskusi dengan Tesla untuk mengadopsi teknologi North America Charging Standard (NACS).

Volkswagen melalui unit jaringan pengisian Electrify America berencana untuk memperluas jaringannya hingga 1.700 stasiun pada tahun 2025. Mereka juga telah setuju untuk mengadopsi port NACS, seperti disiarkan laman Gizmochina, Jumat (30/6).

NACS adalah konektor pengisian yang dikembangkan oleh Tesla dan saat ini digunakan dalam jaringan Supercharger perusahaan tersebut, yang merupakan jaringan pengisian cepat terbesar di Amerika Utara dan tersedia di lebih dari 12.000 lokasi di seluruh benua.

Baca juga: Volkswagen Group yakin dapat buat mobil listrik terjangkau

NACS adalah sistem pengisian satu port yang mendukung pengisian AC dan DC. Dibandingkan dengan konektor Combined Charging System (CCS), konektor NACS memiliki ukuran sekitar setengahnya, namun, daya dua kali lebih besar.

Pengembangan itu datang beberapa hari setelah Volvo mengumumkan bahwa mereka akan mengadopsi NACS untuk kendaraan listrik mereka di pasar Amerika Utara.

Jika kesepakatan dengan Volkswagen tercapai, hal itu akan menjadi dorongan bagi Tesla, yang telah dikritik karena sistem pengisian tertutupnya sehingga sulit bagi produsen mobil lain untuk mengintegrasikan kendaraan mereka dengan jaringan Supercharger.

Saat ini, belum jelas kapan Volkswagen dan Tesla akan mencapai kesepakatan mengenai NACS, namun, keterlibatan dalam pembicaraan antara kedua perusahaan ini adalah tanda positif untuk penyatuan standar pengisian. 

Baca juga: Volvo gabung dengan standar pengisian daya mobil listrik Tesla di AS

Baca juga: 3.000 supercharging Tesla telah tersedia di Eropa dan Amerika
Pewarta:
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2023