Jakarta (ANTARA) - Grup Hyundai Motor pada Senin mengumumkan bahwa mereka akan menggunakan dana reservasi senilai 7,8 triliun won atau 5,9 milliar dollar AS (sekitar Rp88 triliun) yang dipegang oleh operasi luar negeri mereka untuk mendorong investasi yang direncanakan oleh grup tersebut di pabrik kendaraan listrik (EV) Korea Selatan.

Hyundai Motor Co., afiliasi yang lebih kecil yaitu Kia Corp., dan produsen suku cadang otomotif Hyundai Mobis Co. akan menerima masing-masing 2,1 miliar dollar AS (sekitar Rp31 triliun), 3,3 miliar dollar AS (sekitar Rp49 triliun), dan 200 juta dollar AS (sekitar Rp3 triliun) dari operasi mereka di Amerika Serikat dan Eropa dalam bentuk dividen, demikian yang diungkapkan oleh grup dalam pernyataannya.

Hyundai Motor mengatakan bahwa mereka juga akan menerima dividen dari operasi mereka di India.

"Dividen dari operasi luar negeri itu akan membantu ketiga perusahaan tersebut mengurangi pinjaman bank, yang akan meningkatkan status keuangan mereka dan memungkinkan mereka untuk melakukan investasi agresif (di pabrik kendaraan listrik)," tulis pernyataan tersebut.

Baca juga: Penjualan Hyundai Motor naik 7,8 persen pada Mei berkat model SUV

Operasi luar negeri dari grup ini, termasuk Hyundai Motor America, Hyundai Motor India, Hyundai Motor Manufacturing Czech, Kia America, Inc., Kia Europe, dan Kia Slovakia SRO, mencatat hasil pendapatan yang meningkat pada periode 2021-2022 meskipun pandemi COVID-19.

Hyundai Motor berencana untuk menyelesaikan pabrik kendaraan listrik dengan kapasitas 150.000 unit per tahun di pabrik utamanya di Ulsan, 299 kilometer sebelah tenggara Seoul, pada tahun 2025.

Pada bulan April, Kia memulai konstruksi pabrik kendaraan listrik dengan kapasitas 150.000 unit per tahun di dalam pabrik yang sudah ada di Hwaseong, di sebelah selatan Seoul, dengan tujuan memulai produksi pada akhir tahun 2025.

Pada bulan yang sama, grup otomotif Korea mengumumkan bahwa mereka akan berinvestasi sebesar 24 triliun won (sekitar Rp278 triliun) di pabrik kendaraan listrik domestik dan proyek kendaraan listrik lainnya hingga tahun 2030.

Ketiga perusahaan afiliasi tersebut akan secara kolektif melakukan investasi tersebut untuk membantu grup ini menjadi produsen kendaraan listrik terbesar ketiga di dunia berdasarkan penjualan pada tahun 2030.

Baca juga: Hyundai mulai pembangunan pabrik sistem baterai di Indonesia

Perusahaan-perusahaan tersebut berencana menghabiskan sebagian besar investasi yang direncanakan untuk memperluas jalur produksi kendaraan listrik yang sudah ada, mengembangkan suku cadang dan teknologi mobilitas masa depan, membangun infrastruktur kendaraan listrik, dan mengeksplorasi peluang bisnis kendaraan listrik baru.

Hyundai Motor dan Kia berencana merilis total 31 model kendaraan listrik bertenaga baterai pada tahun 2030, termasuk Kia EV9 bulan ini dan Hyundai IONIQ 7 tahun depan.

Hyundai Motor dan Kia telah menetapkan target penjualan gabungan sebesar 7,52 juta unit tahun ini, naik 9,8 persen dari 6,85 juta unit yang terjual tahun lalu.

Kedua perusahaan tersebut bersama-sama membentuk produsen mobil terbesar ketiga di dunia berdasarkan penjualan setelah Toyota Motor Corp. dan Volkswagen Group.

Selain pabrik kendaraan listrik di dalam negeri, grup ini sedang membangun pabrik kendaraan listrik dan baterai dengan kapasitas 300.000 unit per tahun di negara bagian Georgia, Amerika Serikat, dengan tujuan memulai produksi pada paruh pertama tahun 2025. Demikian disiarkan Yonhap, Senin (12/6).

Baca juga: Hyundai luncurkan sepeda listrik eXXite Next
Pewarta:
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2023