Jakarta (ANTARA) - Kondisi jalanan Indonesia yang beragam memang memiliki tantangan tersendiri bagi para pengendara, terlebih pengendara jenis mobil sedan yang memiliki ketinggian relatif lebih rendah dibandingkan dengan MPV atau SUV.

Untuk itu, perlu kewaspadaan dan juga kecermatan dari pengendara mobil sedan ketika melintasi kontur jalan yang tidak mulus, atau tidak baik seperti yang dikatakan oleh penggemar offroad Julian Johan kepada ANTARA, Minggu.

"Kita tidak bisa main tarik garis lurus saja kalau melintasi jalur rusak. Pengendara memang harus rajin zig-zag untuk hindari yang namanya gesrot (ban bergesekkan dengan fender)," kata Julian.

Baca juga: Kiat berkendara aman ke destinasi alam terbuka

Trik berkendara zig-zag ketika melintasi jalur rusak dengan kendaraan tipe sedan sangat penting untuk dikuasai pengendara sedan karena jenis kendaraan itu tidak memiliki ketinggian yang cukup dibandingkan dengan jenis-jenis kendaraan lainnya.

Berkendara yang lebih berhati-hati ketika masuk jalur yang rusak akan memberikan dampak yang baik untuk kesehatan mobil itu sendiri, terlebih untuk bagian kaki-kaki atau suspensi.

"Sebenarnya kalau di semua mobil itu yang harus diperhatikan itu sama, yaitu bagian suspensi. Kalau untuk para pengguna sedan, itu ada tambahan satu faktor lagi yang menjadi penting untuk diperhatikan, yaitu ketinggian dari mobil itu sendiri atau ground clearence," ucap Julian.

Kaki-kaki dari kendaraan jenis sedan, kata Julian, tidak setangguh yang dimiliki oleh jenis kendaraan lainnya sehingga para pengguna mobil itu harus lebih "sopan" ketika berhadapan dengan kontur jalur yang rusak.

"Potensi kerusakan itu biasanya ball joint di bagian suspensi depan, setelah itu yang sering juga kena dan jadi korban ketika sering dikebut ketika lewat jalur rusak itu adalah bushing arm," kata Julian.

Bushing arm, yang terbuat dari karet, bisa oblak (longgar) jika mobil melewati jalan yang rusak. Yang paling parah, bushing arm juga bisa pecah sehingga kemudi akan berantakan.

Dia juga menuturkan bahwa kerusakan yang kerap kali terjadi pada kaki-kaki di bagian depan karena memiliki beban yang berat dan potensi untuk menghantam sesuatu terlebih dulu.

Baca juga: Tips mudah agar lebih aman saat berkendara

Baca juga: Cara berkendara skutik di lintasan "offroad" menurut instruktur Yamaha

Baca juga: Ini empat hal yang mendukung manuver aman berkendara
Pewarta:
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2023