Jakarta (ANTARA) - Grup Hyundai Motor Korea Selatan mengumumkan bahwa mereka akan menginvestasikan 24 triliun won (sekitar Rp269 triliun) dalam fasilitas produksi kendaraan listrik (EV) domestik dan proyek EV lainnya hingga tahun 2030.

Hyundai Motor Co., afiliasi yang lebih kecil Kia Corp., dan produsen suku cadang otomotif Hyundai Mobis Co. akan secara bersama-sama melakukan investasi ini untuk menjadi produsen kendaraan listrik terbesar ketiga di dunia berdasarkan penjualan hingga tahun 2030, demikian dijelaskan dalam pernyataan kelompok tersebut.

Langkah ini sejalan dengan rencana produsen mobil global untuk mengisi lini produk mereka dengan kendaraan nol emisi guna membantu memperlambat laju pemanasan global.

Perusahaan-perusahaan tersebut akan menghabiskan sebagian besar investasi yang direncanakan untuk memperluas garis produksi kendaraan listrik yang sudah ada, mengembangkan suku cadang dan teknologi mobilitas masa depan, membangun infrastruktur kendaraan listrik, serta mengeksplorasi peluang bisnis kendaraan listrik baru.

Angka investasi terbaru ini telah direvisi naik dari 21 triliun won yang diumumkan oleh kelompok otomotif Korea tersebut pada bulan Mei tahun lalu seperti dilaporkan Yonhap pada Selasa (11/4) waktu setempat.

Baca juga: Grup Hyundai kembangkan robot pengisi daya mobil listrik

Baca juga: Hyundai Motor dirikan cabang di Thailand bersaing dengan rival Jepang


Hyundai Motor dan Kia bertujuan untuk menjual total 3,64 juta kendaraan listrik di pasar global pada tahun 2030. Dalam CEO Investor Day pekan lalu, Kia menyebutkan bahwa mereka berencana menjual 1,6 juta unit kendaraan listrik pada tahun 2030.

Hyundai Motor dan Kia berencana untuk merilis total 31 kendaraan listrik bertenaga baterai hingga tahun 2030, termasuk Kia EV9 tahun ini dan Hyundai IONIQ 7 tahun depan, demikian disebutkan dalam pernyataan tersebut.

EV9 adalah model kedua dari Kia yang dilengkapi dengan platform kendaraan listrik Hyundai Motor Group yang disebut E-GMP, setelah SUV EV6 yang diluncurkan pada tahun 2021. IONIQ 5 dan IONIQ 6 milik Hyundai juga dibangun di atas platform yang sama.

Dari 31 kendaraan listrik murni tersebut, terdapat 18 model dari Hyundai dan merek independennya Genesis, serta 13 model dari Kia.

Pada Selasa, Kia memulai konstruksi pabrik kendaraan listrik dengan kapasitas produksi 150.000 unit per tahun di dalam pabrik eksistingnya di Hwaseong, sebelah selatan Seoul, dengan tujuan memulai produksi pada akhir tahun 2025.

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol hadir dalam upacara peletakan batu pertama dan mengimbau kelompok tersebut untuk memimpin industri solusi mobilitas masa depan.

"Pemerintah akan beroperasi sebagai 'satu tim' (dengan Hyundai Motor Group) untuk memimpin pasar inovasi mobilitas dunia bersama dengan dukungan kebijakan seperti manfaat pajak (untuk industri otomotif)," katanya.

Yoon berjanji untuk meningkatkan kapasitas produksi kendaraan listrik domestik menjadi lima kali lipat pada tahun 2030 untuk menjadikan Korea Selatan sebagai salah satu kekuatan dunia dalam industri mobilitas masa depan.

Dia juga berjanji untuk mengubah Provinsi Gyeonggi Selatan, di mana Hwaseong berlokasi, menjadi pusat global terkemuka untuk kendaraan listrik, semikonduktor, dan teknologi informasi.

Secara terpisah, Hyundai Motor berencana untuk menyelesaikan pabrik kendaraan listrik berkapasitas 150.000 unit per tahun di pabrik utamanya di Ulsan, yang terletak 414 kilometer di tenggara Seoul, pada tahun 2025.

Grup ini sedang membangun pabrik kendaraan listrik dan baterai berkapasitas 300.000 unit per tahun di negara bagian Georgia, Amerika Serikat, dengan tujuan memulai produksi pada paruh pertama tahun 2025.

Hyundai Motor dan Kia telah menetapkan target penjualan gabungan sebesar 7,52 juta unit tahun ini, naik 9,8 persen dari 6,85 juta unit yang mereka jual tahun lalu.

Kedua perusahaan tersebut bersama-sama membentuk produsen mobil terbesar ketiga di dunia berdasarkan penjualan, setelah Toyota Motor Corp. dan Volkswagen Group.

Diperkirakan Hyundai Motor, Kia, dan Hyundai Mobis akan mengeluarkan dana tunai dan setara tunai mereka sebesar lebih dari 35 triliun won pada akhir tahun 2022 untuk investasi di bidang kendaraan listrik. 

Baca juga: Hyundai siapkan posko hingga bengkel siaga sambut mudik Lebaran

Baca juga: Penjualan Hyundai dan Kia di AS naik 18 persen pada kuartal pertama

Baca juga: Hyundai perkenalkan Konsep Coupe Genesis GV80 di New York
Pewarta:
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023