Kepala Sekolah SMK 5 Syahrir kepada ANTARA di Banjarmasin, Selasa, menyebutkan merasa bangga anak didiknya berhasil merakit tiga buah truk mini.
Semua itu berhasil setelah kerjasama pengadaan spare part (alat-alat) mobil dari negeri Cina.
Spare part lainnya seperti pintu, sasis, knalpot dibuat sendiri di sekolah SMK 5, hasil olahan tersebut dipadukan dari pelaratan buatan Cina kemudian dirakit.
Dengan hasil rakitan tersebut ternyata biaya produksi sebuah truk mini sangat minim cuma Rp120 juta, sedangkan untuk jenis mobil pick up hanya sekitar Rp70 juta, katanya.
Menurut dia murid-murid sudah mampu merakit tiga buah truk mini dan sekarang masih merakit lagi sebuah, hingga nantinya empat buah.
SMK 5 yang juga salah satu Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI) dan terletak di Jalan Sutoyo S Banjarmasin itu berkeinginan terus memproduksi hasil rakitan truk tersebut.
"Bila ternyata pesanan terhadap mobil sekolah itu terus mengalir maka produksinya akan terus ditambah, salah satu pesanan yang sudah pasti adalah dari Wali Kota Banjarmasin, Haji Muhidin," katanya.
Ia mengatakan keberhasilan sekolah merakit mobil setelah para siswa berhasil merakit kendaraan roda dua, laptop maupun sejumlah mesin alat berat sejenis diesel yang telah dibagikan untuk sekolah kejuruan di Kalimantan.
(H005/M008)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2012
Copyright © ANTARA 2012