Tidak seperti pendahulu yang sebelumnya yakni Voodoo dan 305 Ghost, keduanya ini memiliki harga yang relatif lebih mahal ketimbang sebuah kendaraan sepeda motor. Harga keduanya masing-masing berkisar 7.000 dolar AS dan 7.500 dolar AS.
InsideEv's mengabarkan pada Minggu, Lyrics Cycles memang ingin mengembangkan sepeda listrik ke dalam ekosistem berkendara yang ramah lingkungan.
Hal itu dipicu ketika mereka memiliki visi dan misi ingin membentuk sebuah sepeda yang bertenaga mengaburkan batas antara e-bike dan sepeda motor listrik, baik dari segi performa maupun harga.
Dalam kesempatan ini, Grafiti jauh lebih masuk akal jika dibandingkan dua pendahulunya. Meski begitu, sepeda listrik ini memiliki batasan kecepatan yang hanya mampu 38 mil per jam, yang masih cukup cepat untuk standar e-bike.
Sepeda listrik ini memang memiliki berbagai mode berkendara, dan Lyric menyarankan agar pemilik tetap menggunakan Graffiti dalam pengaturan Kelas dua di jalan umum, dengan batas kecepatannya ditetapkan hingga 20 mil per jam.
Sebagai permulaan, Graffiti ditenagai oleh motor 2.500 watt yang dipasang di hub. Hal ini memungkinkan pabrikan untuk mendongkrak daya tanpa harus mengkhawatirkan suku cadang seperti rantai, sproket, dan pemindah gigi yang harus menahan penyalahgunaan.
Sementara itu, Graffiti diklaim mampu menawarkan jangkauan hingga 50 mil dengan sekali pengisian daya, berkat paket baterai 17,5 kWh. Untuk membuat segalanya lebih baik, motor ini memiliki pengereman regeneratif yang dapat dikonfigurasi untuk menempuh jarak tempuh ekstra saat berkendara menuruni bukit.
Baca juga: Zero Motorcycles bekali TNI dan Polri sepeda motor listrik di KTT G20
Baca juga: Kementerian ESDM gelar pelatihan konversi sepeda motor listrik
Baca juga: ION Mobility perkenalkan motor listrik M1-S di IMOS 2022
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022