Jakarta (ANTARA) - PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) mengungkapkan bahwa alasan pihaknya menyuntik mati atau tidak lagi memasarkan Hyundai Ioniq Electric sedan lantaran secara global model tersebut sudah tidak diproduksi sejak pertengahan tahun.

Baca juga: Jajal Hyundai IONIQ electric "rute urban", berapa konsumsi listriknya?

"Sebenarnya ini dari global sudah lama, dan memang saat ini kami mengikuti dari sisi global saja," ujar Head of Marketing PT HMID, Astrid Ariani Wijana di Jakarta, Kamis.

Astrid mengatakan saat ini unit dari Hyundai Ioniq Electric sudah tidak tersedia. Namun, dia memastikan bahwa ketersediaan suku cadang maupun garansi masih tetap terjamin sehingga pemilik kendaraan tersebut tidak perlu merasa khawatir.

Dia juga menambahkan bahwa untuk saat ini pihaknya belum memiliki rencana untuk meluncurkan produk baru pengganti Ioniq Electric sedan.

"Untuk saat ini belum ada berita tambahan atau arahan tambahan dari pihak global terkait itu. Saat ini kita fokus untuk Ioniq 5," kata dia.

Astrid menyebut bahwa saat ini populasi Hyundai Ioniq Electric di Indonesia sekitar 500 unit.

Ioniq Electric sedan diluncurkan pertama kali di Tanah Air pada November 2020. Sementara secara global, mobil yang memiliki varian Prime dan Siganture tersebut hadir pada 2016.

Diketahui, Hyundai telah menghentikan produksi Ioniq Electric di Pabrik Ulsan, Korea Selatan pada Juli 2022.


Baca juga: Menjajal ketangkasan dua mobil listrik Hyundai di lintasan balap

Baca juga: Penjualan mobil listrik Hyundai di Indonesia tembus 300 unit

Baca juga: Hyundai IONIQ Electric untuk Kemenhub akan didistribusikan bertahap
Pewarta:
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022