Hal itu dikarenakan beredarnya surat yang dikirimkan ke karyawan yang bekerja di pabrik transmisi SAIC Volkswagen di Shanghai. Setelah pemberhentian produksi itu, perusahaan juga dikabarkan akan memulai proses penutupan operasi terkait likuidasi aset.
Mengutip dari CarsCoops, Jumat, dalam bunyinya, surat itu menegaskan bahwa keputusan itu diambil karena pasar kendaraan yang bertransformasi dengan cepat di China.
Berbagai teknologi baru juga bermunculan seperti hibrida plug-in yang hampir secara eksklusif menggunakan transmisi otomatis dan kendaraan listrik yang sebagian besar tidak memerlukan transmisi sama sekali. Sehingga kebutuhan akan transmisi manual akan segera ditinggalkan.
SAIC Volkswagen saat ini hanya menawarkan transmisi tersebut pada sejumlah kendaraan, di antaranya Santana, Lavida, dan Polo. Tidak jelas apakah keputusan ini akan mempengaruhi dua merek lain yang dioperasikan oleh perusahaan patungan tersebut, Audi dan Skoda.
Dalam kasus ini, China bukan satu-satunya negara yang memiliki kurang minat dalam transmisi manual. Pilihan tersebut dengan cepat menghilang dari kendaraan di seluruh dunia, karena SUV dan crossover yang lebih besar mengambil alih dari sedan dan hatchback.
Transmisi otomatis telah meningkat dan teknologi telah berkembang, mendorong transmisi manual kehilangan pangsa pasar yang signifikan.
Baca juga: VW tarik kembali lima unit VW Golf R 2016 karena masalah wiper
Baca juga: VW rayakan 500 ribu pengiriman model ID ke seluruh dunia
Baca juga: Drag Race untuk VW dan umum digelar akhir Oktober 2022
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022