Jakarta (ANTARA) - Toyota Indonesia menilai sumber daya manusia memiliki peran penting dalam mewujudkan netralitas karbon, seiring dengan adanya kolaborasi lintas sektor termasuk pemerintah, akademisi, dan industri otomotif.

"SDM nasional baik akademisi, mahasiswa, generasi muda, dan seluruh masyarakat Indonesia memegang peranan strategis serta menjadi elemen penting di era elektrifikasi," Corporate Affairs Director PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam dalam keterangannya, Sabtu.

Perusahaan menggandeng sejumlah institusi pendidikan untuk melakukan berbagai kegiatan riset yang bertujuan untuk memberikan alternatif solusi dalam mengembangkan pemahaman dan kemampuan di bidang elektrifikasi sebagai bentuk ragam pilihan teknologi "Multi-Pathway", yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan konsumen dan kondisi Indonesia.

Hasil riset ini nantinya diharapkan dapat juga mendorong pengembangan industri yang berkelanjutan dan kesiapan SDM yang ada.

"Aktivitas seminar dan pengembangan riset dari berbagai universitas di Indonesia dapat menjadi media advokasi publik untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas SDM secara bertahap sehingga siap berkontribusi menjadikan Indonesia sebagai pemain global menuju masa depan netralitas karbon," kata Bob.

Aktivitas seminar dan riset elektrifikasi yang merupakan rangkaian kegiatan peluncuran xEV Center sebagai fasilitas pengenalan dan pembelajaran elektrifikasi di Indonesia.

Seminar ini mengangkat tema "Aktivitas Riset Universitas sebagai Bagian Upaya dalam Mengembangkan Populasi Kendaraan Elektrifikasi".

Seminar ini menjadi media advokasi publik untuk mencapai keberhasilan menuju era elektrifikasi dan sangat memerlukan kesiapan pengetahuan serta kemampuan SDM yang didukung ekosistem yang terdiri dari integritas, kebijakan, kegiatan maupun kolaborasi positif dari semua pihak (stakeholders).

Seminar yang melibatkan partisipasi aktif akademisi dan industri otomotif ini bertujuan agar publik memperoleh pemahaman yang sama akan tantangan dan peluang dalam pengembangan elektrifikasi di Indonesia.

Sejumlah universitas akan menyampaikan kegiatan riset yang telah dilakukan sebagai upaya tambahan untuk mengembangkan pasar kendaraan elektrifikasi di Indonesia.

Pada sesi pertama, para narasumber akan menjelaskan ekosistem apa saja yang dibutuhkan untuk menghadapi era elektrifikasi di Indonesia, dari Lembaga Penyelidik Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM-UI).

Sementara perwakilan akademisi dari UGM dan UNUD akan memaparkan riset pengembangan ekosistem elektrifikasi serta tantangan yang dihadapi dan dukungan yang dibutuhkan untuk merealisasikan ekosistem elektrifikasi.

Pada sesi kedua, perwakilan akademisi dari ITS, UI, dan ITB akan memberikan penjelasan kegiatan dari masing-masing universitas dalam melakukan aktivitas konversi BEV (Battery Electric Vehicle) yang memiliki kemampuan layak jalan termasuk tantangan yang dihadapi dan beberapa hal yang harus diperhatikan, serta usulan terhadap kemampuan sumber daya manusia secara umum yang perlu disiapkan untuk era elektrifikasi.

Hasil riset yang dibawakan oleh perwakilan dari UNS yang akan menyampaikan penjelasan kegiatan riset baterai dalam mendukung potensi pengembangan baterai dalam negeri. 

Baca juga: Fasilitas pembelajaran elektrifikasi xEV Center resmi diluncurkan

Baca juga: Toyota gandeng akademisi riset elektrifikasi dukung netralitas karbon

Baca juga: Kemenperin resmikan fasilitas pengembangan elektrifikasi Toyota
Pewarta:
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022