Jakarta (ANTARA News) - Manajemen General Motor Indonesia telah menunjuk Maria Sidabutar sebagai Direktur Public Relation sebagai upaya memperkuat keseluruhan sistem komunikasi ATPM mobil Chevrolet itu di Indonesia.

Maria, sebelumnya menjabat sebagai direktur public affairs firma public relation Burson-Marsteler Jakarta selama 2,5 tahun.

Ia juga pernah bekerja selama tiga tahun dengan World Bank Indonesia sebagai konsultan di Kementerian Perdagangan dan bekerja bersama tim senior kementerian itu mengembangkan dan mengimplementasikan beberapa program komunikasi.

"Maria juga ditugaskan oleh World Bank Indonesia untuk menjalankan program public relations untuk Tim Nasional Peningkatan Ekspor dan Investasi (Timnas PEPI) pada tahun 2007," kata GM Indonesia dalam keterangan persnya, Jumat.   

Maria secara aktif berperan dalam kampanye PR bertajuk “Walk the World” untuk World Food Program (WFP) dari bulan Maret hingga April 2006.

Sebelumnya, ia melaksanakan serangkaian sesi pelatihan tentang media dan komunikasi untuk tim World Bank di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), setahun setelah bencana tsunami terjadi.

Maria pernah menduduki posisi Public Relations Manager PT PALYJA, anak perusahaan SUEZ, sebuah grup perusahaan internasional yang mengelola usaha air, limbah, serta energi yang menyediakan layanan air bersih di wilayah Barat Jakarta.

Jabatan tersebut dijalaninya dengan baik selama kurun 5 tahun sejak Oktober 2000.
 
Karirnya pada industri komunikasi dimulai sebagai seorang konsultan di Indo Pacific Reputation Management, sebuah firma konsultan komunikasi di Jakarta sejak Maret 1997.

“Penunjukan Maria adalah langkah strategis untuk GM Indonesia, ia akan memimpin seluruh strategi serta implementasi program komunikasi, termasuk media relations, karena sebagai suatu perusahaan, GM Indonesia sedang memasuki tahap ekspansi agresif yang kelak akan menjadi kunci penggerak dalam strategi pertumbuhan GM di Asia Tenggara,” kata Presiden Direktur GM Indonesia, Marcos A Purty.

“Berbekal kematangan pengalaman dalam industri komunikasi, Maria memiliki paduan modal pengetahuan dan pengalaman domestik yang unik untuk membantu GM Indonesia mempertahankan posisinya sebagai penggerak pertumbuhan GM di Asia Tenggara,” tambah Marcos.

(*)

Pewarta: Suryanto
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011