"Tidak terlalu sulit untuk meningkatkan para pemilik kendaraan untuk datang ke bengkel resmi guna memperbaiki masalah yang terjadi," ujar Anton Jimmy Suwandi di JCC, Sabtu.
Anton menjelaskan hal ini disebabkan karena Raize tergolong sebagai salah satu jenis kendaraan baru yang rata-rata masih di tangan pertama.
Baca juga: Toyota Raize 1.200cc dijual hari ini, harga mulai Rp202 juta
Untuk pemeriksaan rutin, Anton mentargetkan sekitar 60 persen pemilik Raize melakukan pemeriksaan di bengkel resmi dalam kurun waktu tiga hingga enam bulan.
Sebagai Agen Pemegang Merek dari Mobil Toyota di Indonesia, PT TAM akan selalu memberikan pelayanan yang terbaik terhadap konsumen mereka di Tanah Air guna memberikan kenyamanan dan rasa tenang saat mengendarai kendaraan dari Toyota.
"Begitu kita mengetahui ada satu hal yang harus kita improve, lalu kita segera menginformasikan itu kepada konsumen untuk segera melakukan pemeriksaan ke bengkel. Dengan begitu, para pelanggan kami juga akan merasa aman dan juga mendapat kepastian dari produk itu sendiri," ucap dia.
Dalam kasus ini, PT TAM resmi menarik kembali (recall) untuk Toyota Raize tipe 1.0T S CVT, 1.0T G CVT, 1.0T G M/T, 1.2 G CVT, dan 1.2 G M/T tahun produksi antara November 2020 hingga Oktober 2021 sebanyak 14.777 unit.
Aktivitas safety recall ini terkait adanya temuan masalah pada sambungan fender apron bagian depan Raize, yang mengakibatkan timbulnya bunyi abnormal ketika mobil melewati jalan rusak atau bergelombang dan dalam kondisi tertentu dapat membuat kontrol kendaraan menjadi sulit dikendalikan sehingga dapat mengganggu kenyamanan pengendara.
Baca juga: Toyota Astra Motor "recall" 14 ribu unit Raize di Indonesia
Baca juga: Hyundai ungkap sketsa SUV Creta buatan pabrik Indonesia
Baca juga: Ini model Toyota Raize yang paling diburu konsumen
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022