Jakarta (ANTARA) - Pembuat baterai LG Energy Solution Ltd (LGES) mengatakan bahwa pihaknya bertujuan untuk meningkatkan penjualan sekitar 8 persen pada 2022, memperkirakan peningkatan permintaan baterai kendaraan listrik (EV) karena kekurangan chip global mereda akhir tahun ini.

Perusahaan Korea Selatan itu mendapatkan keuntungan pada kuartal Oktober-Desember, bahkan ketika terjadi kekurangan chip pada pembuat mobil yang menyebabkan permintaan baterai lebih lemah dari perkiraan.

LGES membukukan laba operasional 76 miliar won (63,5 juta dollar AS) untuk kuartal keempat, katanya dalam laporan pendapatan perdananya.

Baca juga: Tiga produsen baterai Korsel akan pamer teknologi

Pendapatan di LGES, yang memasok antara lain Tesla Inc dan General Motors Co, naik 2 persen menjadi 4,4 triliun won dari tahun sebelumnya.

Perusahaan mengatakan telah menetapkan anggaran belanja modal tahun ini sebesar 6,3 triliun won, naik 58 persen dari tahun sebelumnya, untuk membiayai ekspansi kapasitas di fasilitas manufaktur globalnya untuk memenuhi permintaan baterai.

"LGES akan terus bergerak maju dengan rencana investasi berani yang diperlukan dalam jangka panjang. Kami yakin model bisnis kami dalam mempersiapkan masa depan pasti akan membantu kami memimpin industri ini," kata CEO LGES Youngsoo Kwon dalam sebuah pernyataan.

LGES melakukan debut pasar yang luar biasa pada akhir Januari, melonjak ke kapitalisasi pasar sekitar 98 miliar dollar AS, kedua setelah Samsung Electronics Co Ltd di bursa lokal, yang mencerminkan prospek optimis untuk industri baterai EV.

Baca juga: LG Energy Solution akan jadi pemasok baterai produsen truk listrik AS

Baca juga: LG Chem akusisi saham perusahaan daur ulang baterai Kanada

Baca juga: GM - LG lanjutkan produksi modul baterai Bolt EV
Pewarta:
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022