"Saat ini belum ada yang menggunakan konsep fuel cell dan ini konsep toyota ke depan," kata Dadi Hendriadi, Division Head Technical Service Division ketika menggelar jumpai pers di boot Toyota pada ajang Indonesia International Motor Show ke-19 di JIE-Expo Kemayoran, Jakarta sabtu (23/7).
Fuel Cell menggabungkan antara hydrogen dan oksigen, penggabungan kedua unsur itu dapat menghasilkan listrik yang sanggup menjalankan mobil untuk perjalanan jauh. Ketika bergerak mobil yang sudah bermesin hydrogen akan menyerap oksigen di udara.
Hasil pembakaran fuel cell bukanlah karbon (CO2) melainkan uap air (H2O) yang jelas-jelas ramah bagi lingkungan dan tidak berbahaya bagi kesehatan.
Kendalanya, lanjut Dadi, ketersediaan infrastruktur hydrogen yang belum ada di Indonesia dan permintaan pasar akan mobil fuel cell masih rendah.
"Oksigen bisa didapatkan dengan mudah tapi infrastruktur hydrogen itu yang menjadi kendala," katanya.
Toyota sangat serius meluncurkan mobil-mobil yang ramah lingkungan sesuai dengan kampanye Toyota yaitu "Eco Car", salah mobil Toyota yang menggunakan teknologi Hybrid yaitu Totoya Prius.
"Toyota melihat ketersedian sumber daya alam kita semakin menipis dan sudah saat kita beralih ke teknologi yang ramah lingkungan untuk kelangsungan hidup kita dan generasi penerus kita nantinya," katanya. (adm)
Pewarta: Adam Rizallulhaq
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011